Senin, 25 November 2024

Jokowi Dari Pengusaha Furniture Hingga Capres

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan

Joko Widodo atau Jokowi (52) lahir di Surakarta, Jawa Tengah 21 Juni 1961. Selain politikus dari PDI Perjuangan, Jokowi kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sebelum ke Jakarta, Jokowi adalah Wali Kota Surakarta (Solo) dari tahun 2005 sampai 2012.

Saat menjabat periode ke-dua sebagai Walikota Solo, Jokowi ditunjuk partainya, maju jadi Gubernur DKI Jakarta bergandengan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Karier penyuka band Napalm Death ini dimulai selepas lulus dari Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada, yang lantas membawanya menjadi pengusaha furnitur. Sementara karier politiknya dimulai dengan menjadi Wali Kota Surakarta pada tahun 2005.

Nama Jokowi mulai dikenal setelah dianggap berhasil mengubah wajah kota Surakarta menjadi kota pariwisata, budaya, dan batik. Di bawah kepemimpinannya, bus Batik Solo Trans diperkenalkan, berbagai kawasan seperti Jalan Slamet Riyadi dan Ngarsopuro diremajakan dan Solo menjadi tuan rumah berbagai acara internasional.

Bahkan selama menjabat sebagai Walikota Solo, Jokowi yang dikenal dengan gaya blusukan ini tidak pernah mengambil gajinya. Total penghasilannya sebagai walikota mencapai angka Rp 161.445.664. Walau tidak mengambil gajinya sepersen pun, Jokowi tetap memasukkan total gajinya ke dalam laporan Rekapitulasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Meski dilaporkan ke KPK, namun kenyataan di lapangan dirinya tidak menyentuh uang gaji jabatannya sebagai walikota. Dirinya juga tidak mengetahui penggunaan uang tersebut. Sementara penghasilannya sebagai eksportir mebel, hampir lima kali lebih besar dari pendapatannya sebagai walikota. Penghasilan bisnis Jokowi tersebut sebesar Rp561,644 Juta.

Sementara total kekayaan Jokowi pada tahun 2012 ini mengalami peningkatan jika dibandingakan kekayaannya pada tahun 2010 lalu. saat ini kekayaanya mencapai Rp8,775 miliar. Selain itu, dirinya juga mempunyai kekayaan dalam wujud valuta asing sebesar 9876,23 US Dolar.

Selain itu, Jokowi juga dikenal akan pendekatannya dalam merelokasi pedagang kaki lima yang “memanusiakan manusia”. Berkat pencapaiannya ini, pada tahun 2010 ia terpilih lagi dengan suara melebihi 90%. Kemudian pada tahun 2012, ia dicalonkan oleh PDI-P sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Pada tanggal 20 September 2012, Jokowi berhasil memenangkan Pilkada Jakarta 2012 dan kemenangannya dianggap mencerminkan dukungan populer untuk seorang pemimpin yang “baru” dan “bersih”, meskipun umurnya sudah lebih dari lima puluh tahun. Ia akan menjabat selama lima tahun dan berakhir pada tahun 2017.

Selama menjabat sebagai gubernur, ia melancarkan berbagai program seperti Kartu Jakarta Sehat, Kartu Jakarta Pintar, lelang jabatan, pembangunan Angkutan Massal Cepat (MRT) dan Monorel, pengembalian fungsi waduk dan sungai serta penyediaan ruang terbuka hijau.

Semenjak terpilih sebagai gubernur, popularitasnya melambung tinggi dan ia terus menjadi sorotan media. Akibatnya, muncul wacana untuk menjadikannya calon presiden untuk pemilihan umum presiden Indonesia 2014. Ditambah lagi, hasil survei menunjukkan bahwa nama Jokowi terus diunggulkan.

Pada awalnya, Megawati Soekarnoputri Ketua Umum PDI-P menyatakan bahwa ia tidak akan mengumumkan Calon Presiden PDI-P sampai setelah pemilihan umum legislatif 9 April 2014. Namun, pada tanggal 14 Maret 2014, Jokowi telah menerima mandat dari Megawati untuk maju sebagai calon presiden dari PDI-P, tiga minggu sebelum pemilihan umum legislatif dan dua hari sebelum kampanye.

Sebagai pendampingnya, pada Senin (19/05/2014) pukul 09.00 WIB dilakukan deklarasi Jusuf Kalla sebagai calon wakil Presiden pendamping Jokowi calon Presiden PDI Perjuangan. Deklarasi akan dilaksanakan di gedung joang 45 Menteng, Jakarta Pusat dipimpin Jokowi, disaksikan pimpinan empat partai pendukung PDI Perjuangan, Nasdem, PKB dan Partai Hanura. (dwi/fik)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
33o
Kurs