Jumat, 22 November 2024

Golkar Jatim Belum Sikapi Kasus Zainudin Amali

Laporan oleh Teguh Ardi Srianto
Bagikan

Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Jawa Timur belum mengambil sikap apapun pada Zainudin Amali terkait keterlibatan dugaan kasus di SKK Migas yang kini sedang diselidiki Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Belum ada sikap apa-apa karena memang KPK belum mengambil keputusan. Jadi, apa yang mau disikapi Golkar?” ujar Gesang Budiarso Sekretaris DPD Partai Golkar Jatim, Jumat (17/1/2014).

Zainudin Amali merupakan kader partai yang kini menjabat Ketua DPD Golkar Jatim. Di DPR RI, saat ini posisinya sebagai Wakil Ketua Komisi VII yang membidangi energi, sumber daya mineral, riset dan teknologi, dan lingkungan.

Dalam kasus ini, KPK belum menyatakan status apapun tentang dugaan keterlibatan ZA, sapaan akrab Zainudin Amali. Namun, KPK sudah menggeledah ruang kerja dan rumah yang bersangkutan bersama Ketua Komisi VII Sutan Batoegana. Tidak itu saja, ZA juga baru saja menjalani pemeriksaan di KPK sebagai saksi atas tersangka Akil Mochtar mantan Ketua MK dalam kasus dugaan penyuapan hasil sengketa Pilkada Jatim.

Apalagi KPK sudah mengantongi hasil pembicaraan via BlackBerry Messenger (BBM) antara ZA dengan Akil terkait dugaan “pengamanan” Pilkada Jatim. Khusus Pilkada Jatim, Gesang menjelaskan kalau Akil yang meminta uang ke Soekarwo melalui Zainudin Amali dengan nada ancaman, jika tidak dikabulkan maka akan dikalahkan dalam sidang gugatan PHPU Pilkada Jatim 2013.

“Tapi faktanya kan tidak pernah diberi uang itu yang katanya Rp 10 miliar. Kalau tidak diberi dan terancam dikalahkan, berarti kan ada pihak yang diuntungkan dari itu,” katanya tanpa menjelaskan siapa pihak diuntungkan itu.

Berikutnya, lanjut Gesang, siapa pengacara yang sangat ngotot agar Akil tetap dihadirkan dalam persidangan putusan sengketa Pilkada Jatim, meskipun Akil berada di dalam tahanan. “Lalu, apakah berani Hamdan Zoelva Ketua MK Zoelva dan hakim konstitusi lainnya bermain-main dalam memutuskan sengketa Pilkada Jatim. Jadi, hasilnya sudah bersih dan tidak ada masalah, apalagi Soekarwo menang mutlak dan selisih suara hingga 1,7 juta,” tegasnya seperti dilaporkan Antara. (tas/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs