Beberapa tokoh dan kader Partai Golkar yang mendukung pasangan Jokowi-JK, mendesak DPP Golkar untuk segera meninggalkan koalisi merah putih yang memayungi pasangan Prabowo-Hatta.
Mereka mengharapkan DPP jangan sampai melakukan kesalahan seperti pilpres 2014 lalu. Dimana dinilai terlalu lamban berpikir.
Untuk saat ini, apabila Golkar kukuh mengikuti pola berpikir Aburizal Bakri tetap di koalisi Prabowo, Parti Golkar tidak akan memperoleh apapun dalam kabinet Jokowi nantinya.
Agung Laksono, Wakil Ketum DPP Partai Golkar mengatakan pandangan kader Golkar itu cukup rasional. Dalam sejarah, Golkar selalu menjadi bagian dari pemerintah, tidak pernah menjadi oposisi.
“Pak Ical, maunya Golkar menjadi partai opsisi, tidak mau gabung dengan Jokowi,” kata Agung Laksono di Jakarta.
Menanggapi usulan tokoh dan kader Golkar, Aburizal Bakrie mengatakan perbedan itu wajar dan setiap orang harus belajar menghadapi perbedaan.
“Kalah menang dan beda pendapat itu biasa, kita harus tetap berteman, jangan saling menghancurkan,” Katanya, Rabu (30/7/2014).
Sementara itu, juru bicara pasangan Jokowi-JK menjelaskan meskipun pak pihaknya Welcome dengan semua partai, namun soal pembagian kursi kabinet, sudah ada aturan mainnya. Tidak mungkin diberikan kepada orang lalin yang tidak mendukungnya.(Jos/ain)
Foto: Ilustrasi