Kiai Alawy Muhammad, mantan Wakil Ketua Majelis Syariah DPP PPP meninggal dunia ketika dirawat di Rumah Sakit PHC Surabaya, Senin (10/11/2014), pukul 17.30 WIB sore.
Buchori Imron, Ketua DPC PPP Surabaya pada suarasurabaya.net, mengatakan Kiai Alawy meninggal dunia karena penyakit komplikasi yang telah lama dia derita. “Beliau kan memang sudah sepuh, usianya lebih dari 80 tahun,” kata Buchori.
Menurut dia, sebelum dirawat di PHC, pengasuh Pondok Pesantren Attaroqqi, Karongan, Sampang, Madura itu memang sudah sering bolak-balik ke rumah sakit.
Bahkan, usianya yang sudah sepuh menjadikan Kiai Alawi pada Muktamar PPP di Bandung pada tahun 2009 silam sudah tak mau lagi menjabat di struktur partai. Saat itu, Kiai Alawi menjabat sebagai wakil dari Kiai Maimun Zubair di Majelis Syariah DPP PPP.
Terpisah, Didik Norman, Sekretaris PPP Jawa Timur mengatakan, Kiai Alawi rencananya akan dimakamkan di komplek pemakaman keluarga di Pesantren Karongan, Sampang. “Pemakaman masih menunggu salah satu putranya yang saat ini masih di Makkah,” ujarnya.
Sosok Kiai Alawi, kata Didik, merupakan kiai karismatik yang selalu menjadi panutan warga PPP. Dalam hidupnya, Kiai Alawi selalu menegaskan kepada warga PPP untuk selalu mempertahankan azas Islam terhadap partai kabah tersebut.
“Di setiap kesempatan, beliau selalu menegaskan untuk tak mengubah Pancasila, beliau selalu menekankan NKRI adalah harga mati,” kata dia.
Sementara itu Imam Nahrawi Menteri Pemuda dan Olah Raga asal Madura ini pada suarasurabaya.net, juga menyampaikan sangat berduka cita atas kepergian almarhum KH Alawy Muhammad.
“Beliau pejuang dan pembela umat. Beliau sabar, ikhlas, dan berani menghadapi siapapun demi keyakinan yang beliau pilih,” ungkap Imam Nahrawi yang mengaku dekat dengan almarhum.(fik/ipg)