Solidaritas Pekerja Laut Indonesia di Luar Negeri (SPLI-LN) berharap Jokowi-JK bisa menyelesaikan permasalahan tenaga kerja Anak Buah Kapal (ABK) yang bekerja di luar negeri. Hal ini mengingat tidak berfungsinya secara maksimal BNP2TKI.
“Kami meminta Jokowi-JK memperhatikan nasib kami. Dan bila perlu merombak para pejabat di BNP2TKI yang tidak serius memperhatikan nasib tenaga kerja yang bekerja di luar negeri. Satu diantaranya nasib pekerja laut,” ujar Bambang Suherman koordinator SPLI-LN, dalam aksinya di depan kantor BNP2TKI Jakarta, Jumat (24/10/2014).
Bambang berharap semoga di tahun Baru Hijriah ini Jokowi terketuk hatinya untuk menyelesaikan persoalan TKI ABK ini dan kami berdoa agar para pejabat BNP2TKI mau bekerja menyelesaikan permasalahan TKI/ABK.
“Pejabat BNP2TKI jangan hanya duduk manis di dalam gedung yang mewah dengan fasilitas yang bagus sementara para TKI/ABK terus berjuang dan berusaha diluar untuk memperoleh hak mereka,” ujarnya.
Masih minimnya perlindungan BNP2TKI terhadap TKI/ABK, STKIP-LN menuntut BNP2TKI segera selesaikan kasus 203 ABK yang telah menjadi korban human trafficking di Trinidad and Tobago yang terjadi pada tahun 2012. “Segera jual kapal-kapal di Trinidad and Tobago untuk membayar gaji kami yang belum terbayar,” ungkap Bambang.
Tuntutan lain, segera tunjuk lawyer di Taiwan untuk menuntut PT. Kwo Jeng Trading Ltd atas perbuatannya yang telah memperbudak dan menelantarkan 203 ABK.
“Gaji ABK harus sesuai dan mengikuti Negara penempatan serta paling lama berlayar selama 6 bulan, kapal harus sandar,” ucapnya.
SPLI-LN juga mendesak pemerintah segera Ratifikasi Konvensi Perlindungan Buruh Maritim MLC 2006 guna meningkatkan kesejahteraan Pelaut. Selain juga, BNP2TKI lakukan pengawasan serius untuk mencegah praktik melawan hukum dalam pengiriman ABK ke luar negeri.
“Meningkatkan perhatian dan pelayanan untuk kepentingan TKI yang sedang memperjuangkan hak-haknya,” tukasnya.(faz/ipg)
Teks Foto:
– Solidaritas Pekerja Laut Indonesia di Luar Negeri (SPLI-LN) dalam aksinya di depan kantor BNP2TKI Jakarta, Jumat (24/10/2014).
Foto: Faiz suarasurabaya.net