Permintaan buah timun suri di berbagai kota mulai meningkat selama bulan Ramadhan 1435 Hijriah ini.
Berdasarkan pantauan di sejumlah pasar tradisional, di Bandarlampung misalnya, pedagang timun suri pun tampak dipadati pembeli selama bulan Ramadhan.
Salah satu pedagang buah timun suri, Pendi, 35 tahun, di Pasar Tugu, mengatakan omzet penjualan timun suri pada bulan Ramadhan meningkat tajam dibandingkan omzet penjualan pada hari biasa.
“Permintaan sudah naik sejak awal Ramadhan biasanya saya hanya bisa menjual 10 buah per hari. Tetapi, sejak bulan puasa, saya bisa menjual 50 buah per hari,” kata dia.
Timun suri dijelaskannya, biasa digunakan untuk pelengkap minuman berbuka puasa, seperti es buah, kolak atau minuman sesuai dengan selera.
Ia melanjutkan bahwa sebagian pembeli buah timun suri merupakan pedagang minuman berbuka puasa, seperti penjual es buah dan kolak, tapi ada juga yang dibeli untuk konsumsi sendiri.
“Harga buah timun suri sangat terjangkau yakni Rp4.000 hingga Rp7.000 per buah tergantung dari ukurannya,” kata dia.
Hal senada pun disampaikan pedagang lainnya, bahwa setiap bulan Ramadhan buah timun suri selalu dicari warga.
“Timun suri selalu dicari warga selama bulan Ramadhan, untuk mengantisipasi peningkatan permintaan saya sudah menyetok banya. Buah ini dipasok dari sejumlah daerah di Provinsi Lampung seperti Kota Metro, Lampung Tengah dan Lampung Timur,” kata Saidi, 41 tahun.
Ia menjelaskan harga timus suri memang berbeda-beda tergantung ukuran, jika kecil harganya bisa Rp3.000, ukuran sedang Rp5.000, dan ukuran besar bisa mencapai Rp8.000 per buah. (ant/fik)