‘Perempuan Kembang Jepun’ novel yang satu ini tentu sudah tidak asing lagi bagi para penggemar novel bergenre cinta dan perempuan. Novel yang berlatar belakang penjajahan jaman Jepang ini, mengambil setting sebuah kawasan Kembang Jepun di Surabaya.
LAN FANG Penulis novel ini pada suarasurabaya.net, Minggu (15/04) mengaku keenam novelnya termasuk novel keempatnya, yaitu ‘Perempuan Kembang Jepun’, hampir keseluruhan bercerita dari sudut pandang perempuan, menurutnya jika point of viewnya dari sisi perempuan tulisan lebih mengena ke pembaca, dibanding jika point of viewnya dari sisi laki-laki.
Selain ia juga terinspirasi dari novel karya REMY SILADO yang mempunyai judul hampir sama yaitu ‘Kembang Jepun’. Ia tidak puas dengan novel tersebut karena terlalu Manadoisme.
Namun ia sadar setiap orang berhak menulis apa saja dan dari sudut pandang mana saja. Oleh karena itu ia mencoba menuangkan imajenasinya, keinginannya dan sudut pandangnya dalam sebuah tulisan.
Sehingga lahirnya sebuah novel yang banyak mengisahkan tentang cross culture, seperti pertautan antara kebudayaan Jepang, China, Jawa dan banyak lagi. Selain itu LAN FANG lebih banyak menonjolkan sisi-sisi keperempuanan yang lebih kuat.
Hal ini karena menurut LAN FANG meskipun seorang perempuan itu diciptakan cantik, kaya, pintar, namun ia tetap membutuhkan pengakuan cinta dari pasangan dan keluarga.
Menurut perempuan berdarah China ini, perempuan masa kini harus bisa mandiri, pintar namun tetap tidak meninggalkan nilai-nilai yang dimilikinya sebagai seorang perempuan.
Teks Foto :
-LAN FANG menunjukkan dua dari 6 karya novelnya.
Foto : RIZKA suarasurabaya.net