Dijadwalkan, Rabu (01/08) siang ini Cak KANDAR hadir di rutan Medaeng untuk mengajari anak-anak berstatus narapidana (napi) melukis dan mengenal seni lukis. Rencananya, hasil karya anak-anak terseut juga akan dipamerkan.
“Yang terpenting dari aktivitas itu nantinya adalah memberikan motivasi dan pemahaman kepada anak-anak bahwa melukis itu bisa menjadi sebuah profesi. Dan bisa menghidupi, ini penting untuk mereka. Soal pameran gampang, kita akan gelar juga,” ujar Cak KANDAR pada suarasurabaya.net, Rabu (01/08).
Acara yang rencananya, dimulai sekitar pukul 12.00 wib itu sudah melalui perizinan yang lengkap dan sudah dilakukan sebelumnya. Tanpa tujuan atau mengkaitkannya dengan peringatan hari-hari tertentu, Cak KANDAR juga akan melibatkan para penjaga rutan Medaeng untuk ambil bagian dalam aktivitas yang jarang terjadi itu.
Cak KANDAR dikenal sebagai sosok seniman lukis yang sebelumnya akrab dengan bulu. Karya-karya monumental Cak KANDAR dengan media bulu tersebut sudah melanglang ke beberapa negara diluar negeri. Sedangkan aktivitas berkesenian laki-laki yang selalu tampil dalam busana serba putih itu sudah terkenal sejak tahun-tahun 90-an lalu.
Sebelumnya, Cak KANDAR pernah berkolaborasi dengan penghuni Kebun Binatang Surabaya (KBS) untuk melukis. Kala itu, Cak KANDAR mengajak seekor gajah dan orang utan untuk menuangkan karyanya diatas kanvas. Kolaborasi tersebut mengundang perhatian publik Surabaya dan Indonesia.
Pun, saat luberan lumpur Lapindo di Porong terus beraktivitas, Cak KANDAR dibantu sejumlah seniman dari Surabaya dan Sidoarjo merespon keadaan itu. Menggunakan seluruh bagian tubuhnya, Cak KANDAR melukis pada sebuah kanvas berukuran sekurangnya 5 x 7 meter. “Saya ingin terus berproses. Termasuk memberikan motivasi pada anak-anak di rutan Medaeng itu,” pungkas Cak KANDAR pada suarasurabaya.net.(tok)