Seribu Wajah Jawa Timur, Seribu Kesederhanaan Dalam Potret

Dibandingkan dengan propinsi lainnya di Indonesia, Jawa Timur punya dinamika yang berbeda. Secara sosiokultural, penduduk dan politiknya memiliki karakter yang unik. Demikian juga dengan potensi alamnya. Luar biasa dan dapat diwujudkan sebagai pondasi pertumbuhan ekonomi.

40 karya foto yang selama ini menjadi koleksi atau dokumentasi Harian Kompas Jawa Timur, dipamerkan di Galeri House of Sampoerna sejak 14 Desember 2007 dan bakal berakhir 14 Januari 2008 mendatang. “Sebulan penuh masyarakat dapat menyaksikan dokumentasi tentang Jawa Tuimur dengan segala kekhasan dan sifat uniknya yang luar biasa,” ujar RANI ANGGRAINI Marketing Manager House of Sampoerna, Sabtu (15/12).

Karya foto hasil bidikan para jurnalis foto Harian Kompas Jawa Timur itu bercerita berbagai hal di Jawa Timur. Mulai dari bencana Lumpur Porong, sampai dengan Jember Carnaval yang bercita-cita ingin menjadi Carnaval Rio de Jenario Brasil, dihadirkan.

Demikian pula dengan keseharian anak-anak sekolah dibalik Gunung Semeru, Lumajang. Oleh IWAN SETYAWAN keceriaan anak-anak dibalik ‘batuknya’ Gunung Semeru ditampilkan dengan lugas. Seulas senyum nampak dimasing-maing wajah anak-anak itu. Sederhana.

Pun wajah peserta Jember Carnaval dibidik dengan cukup kuat. Sehingga karakter ‘carnaval’ sebagai sebuah pesta kegembiraan hadir lewat wajah-wajah peserta yang terlihat berbalut make up tebal. Secara keseluruhan 40 karya foto tampil sederhana, namun kaya makna.

Yang menarik, dalam pameran tentang Seribu Wajah Jawa Timur tersebut juga dihadirkan 13 karya infografis tentang Jawa Timur yang pernah dimuat Harian Kompas Jawa Timur pada kurun waktu tahun 2006 – 2007. Tentang sejumlah tempat ibadah di Surabaya yang bisa jadi ikon pariwisata religi sampai kekayaan budaya Jawa Timur dalam bentuk candi.(tok)

Teks foto:
-Pameran ‘wajah’ Jawa Timur dalam potret karya jurnalis foto Harian Kompas Jawa Timur.
Foto: TOTOK suarasurabaya.net