
Untuk pertama kali, Sabtu (24/02) ini Pesta Pencuri digelar di kota Batu, Malang. Setelah itu digelar lagi di kota Tegal, Semarang, Purwokerto dan terakhir dikota Bandung.
Melibatkan sekurangnya 10 orang pelakon yang hampir seluruhnya berasal dari kota Surabaya, menurut HANIF NASRULLAH, inilah produksi pertama kelompok Teater Bengkel Muda Surabaya (BMS), yang disutradarai ZAENURI dan dimainkan untuk pertama kalinya di luar Surabaya.
“Sebelumnya, produksi Bengkel Muda Surabaya, untuk pertama kalinya selalu dimainkan di kota Surabaya terlebih dulu. Baru kemudian dikelilingkan ke luar kota. Sekarang kita balik, dan ini memang terobosan baru,” tutur HANIF NASRULLAH yang bertindak sebagai pimpinan produksi pada suarasurabaya.net, Sabtu (24/02).
Mengadaptasi naskah asli karya JEAN ANOUILH dramaturgis yang juga seorang seniman multi talenta asal Prancis, menurut ZAENURI, naskah asli tersebut disesuaikan dengan kondisi kekinian di Surabaya dan Jawa Timur yang mulai hiruk pikuk dengan Pilkada. Mulai tingkat Kelurahan, Kecamatan sampai Propinsi.
“Tokoh sentral Pesta Pencuri adalah WOWO KUMOLO dan AYU SELINTAS. Keduanya adalah pencuri senior yang sukses. Mereka mengadakan pesta besar. Ada dua tokoh pencuri lainnya yang masih belajaran, tapi punya tekad besar untuk bisa ikut masuik kedalam pesta para pencuri itu. Selanjutnya….tonton saja nanti,” terang ZAENURI yang juga aktif di komunitas Bledhek Sigar, dengan sedikit promosi, Sabtu (24/02).
Untuk pagelaran perdana di kota Batu, Malang pada Sabtu (24/02) nanti malam, Pesta Pencuri digelar di gedung Simonstok Jalan Panglima Sudirman nomor 49 Batu, Malang.
“Untuk pentas perdana kali ini, ada Cak TOHIR, OBENK, IPUNG, TAUFIK dan SYAIFUL HAJAR jadi pelakonnya, ditambah beberapa mahasiswa Unair dan UWM membantu pementasan. Untuk setting panggung kita percayakan pada SYAIFUL HAJAR,” terang HANIF NASRULLAH yang juga personil Bledhek Sigar, pada suarasurabaya.net Sabtu (24/02).