“Mereka yang berhasil meraih poin tertinggi sebagai pemenangnya. Mirip main kelereng, tapi menghitung poin. Yang paling dekat dengan cochonnet adalah yang berhak atas satu poin. Masing-masing pemain bisa melempar boules berulang kali. Secara bergantian”.
IPUNK satu diantara panitia Journee Portes Ouvertes, Sabtu (08/12) menceritakan tentang Petanque, satu diantara permainan tradisional masyarakat Prancis, yang menggunakan bola besi dan bola kayu dengan ukuran yang berbeda-beda.
Permainan yang berasal dari bagian selatan Prancis itu, berdasarkan jumlah perkumpulan yang ada, Petanque adalah jenis olah raga atau permainan diurutan keenam yang paling banyak dimainkan warga Prancis diwaktu senggangnya.
“Boules adalah bola besi dengan berat 600 sampai 800 gram, berdiameter 70 – 80 mm. Sedangkan Cochonet terbuat dari kayu dengan diameter antara 25 – 35mm. Tujuan permainan Petanque adalah mencetak poin denga melemparkan boules sedekat mungkin ke cochonet,” tambah IPUNK pada suarasurabaya.net.
Jika dalam permainan kelereng, pemenang biasanya adalah yang mampu mengenai kelereng sasaran atau kelereng lawan. Tetapi dalam Petanque, justru bukan mengenai sasaran tetapi mendekati sasaran. Masing-masing pemain boleh berusaha menghalangi Boules agar tidak mendekati Cochonet.
“Alat yang digunakan, sama-sama bulat. Tapi masing-masing terbuat dari kaca. Sedangkan Petanque bolanya terbuat dari besi. Kalau main kelereng harus mengenai kelerang lawan, Petanque hanya mendekati. Cara memainkannya juga berbeda,” papar KHRISNA PRAMENDA atase press CCCL Surabaya.
Cara melempar Boules, tangan menggenggam bola besi itu dengan menghadapkan kepalan tangan kearah bagian bawah. “Ini jelas berbeda dengan permainan kelereng. Bentuknya saja sama bulat. Butuh banyak latihan buat mengendalikan boules, tapi asik. Menarik buat ngisi waktu luang dan kumpul sama teman,” ujar GREGORIUS MARCEL mahasiswa UK Petra Surabaya yang mencoba memainkan Petanque, Sabtu (08/12).(tok)
Teks foto:
1. Melempar, mendekatkan Boules ke Cochonet.
2. Boules terbuat dari besi dengan berat 600 – 800 gram.
Foto: TOTOK suarasurabaya.net