Senin, 25 November 2024

Kebekuan Surabaya Terekam Dalam 30 Karya Foto Hitam Putih

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan

Seolah ditengah sebuah keheningan, ketika menikmati karya foto HARI YONG yang dipamerkan di ruang salle france Pusat Kebudayaan Prancis (CCCL) Surabaya. Meskipun ada hingar bingar dan geliat kehidupan, tapi karya-karya dalam komposisi hitam putih itu seakan beku.

Ada sudut makam Kristen kawasan Peneleh lengkap dengan sosok patung malaikat dengan sayap dipunggungnya. Komposisi hitam putih yang dikerjakan HARI YONG membuat patung malaikat menjadi lebih cerah warnanya. Putih terang, sedangkan makam disekitarnya terlihat gelap. Hening.

Demikian juga dengan jepretan HARI YONG yang bercerita tentang makam sosok pahlawan legenda Arek Suroboyo, JOKO JUMPUT yang tertutup pintu pagar jeruji besi tak ubahnya penjara itu menjadikannya terasa beku, diam dan hening.

“Saya ingin membuat karya dalam hidup. Saya tidak bisa bermusik, melukis juga tidak bisa. Saya hanya bisa memotret. Makanya saya tuangkan ide dan gagasan saya dalam potret-potret ini. Yang pasti saya ingin berkarya,” ujar pemilik nama asli HARIJANTO ini.

Ditemui suarasurabaya.net, Senin (05/11) ditengah persiapan pamerannya di CCCL Surabaya, alumnus ASRI Jogjakarta ini mengaku lewat foto-foto itu biasanya dirinya bercerita dan menyampaikan pesan kepada kerabat, saudara, kawan sejawat serta siapa saja.

Sudut kampung Songoyudan dihadirkan HARI YONG dengan sangat sederhana. Kawasan perkampungan dibelakang deretan toko-toko milik Tionghoa, atau lazim dikenal kawasan Pecinan itu tampil penuh kesederhanaan.

Sekurangnya 30 karya foto yang ditampilkan HARI YONG kali ini memang bercerita tentang Kota Surabaya, kota kelahirannya sendiri. Sudut-sudut Kota Surabaya yang ditampilkan itu menjadi buram, hening, dan beku.(tok)

Teks Foto:
-Persiapan untuk pameran karya HARI YONG di CCCL Surabaya.
Foto: TOTOK suarasurabaya.net

Bagikan
Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
28o
Kurs