“Karena untuk melakukan kurasi, tim yang ada melakukannya sejak proses awal gagasan atau konsep dituangkan. Sampai kemudian menjadi sebuah karya yang dipamerkan di Biennale Jatim II 2007. Sebelumnya proses itu tidak ada”.
DJULI JATIPRAMBUDI pengamat seni sekaligus kurator Biennale Jatim II 2007, Kamis (29/11) mengungkapkan itu terkait dengan rencana persiapan Biennale Jatim II 2007 yang bakal digelar 11 – 24 Desember 2007 mendatang.
Membandingkan dengan biennale sebelumnya pada tahun 2005, JULI menyatakan bahwa ketika itu kurasi yang dilakukan berdasarkan karya yang masuk atau by product. “Ketika itu kami tim kurator hanya melakukan penilaian ketika karya sudah jadi dan diterima tim. Itu sangat berbeda dengan Biennale II,” kata DJULI JATIPRAMBUDI pada suarasurabaya.net.
Tahun ini kurator yang diantaranya adalah SYAFRUDDIN dan AGUS KUCINK bersama DJULI JATIPRAMBUDI sendiri, merubah sistem kurasi dengan terlebih dulu menggelar workshop yang diikuti seniman atau perupa dari seluruh Jawa Timur.
Kemudian dilanjutkan dengan pameran bersama, atau gelar akbar yang dikuti seluruh peserta dengan karya-karyanya seusai mengikuti workshop. “Makanya untuk tahun ini prose kurasi kita lakukan by proses,” tutur JULI.
Tahun ini, Biennale Jatim 2007 diikuti 34 perupa dengan 34 karya dari beberapa ranah seni rupa. Tidak cuma seni lukis, video art, digital art, grafis, drawing, patung, instalasi dinding, video performance, seni komik, dan secara keseluruhan digelar di Taman Budaya Jawa Timur.(tok)