Meneruskan tradisi seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun 2007 Surabaya kembali memperoleh kesempatan secara khusus menikmati film-film baru Prancis dalam Festival Sinema Prancis 2007, yang digelar mulai 27 – 30 Juni 2007 mendatang.
Masyarakat akan melihat perkembangan sinema dari negara yang memperlakukan film sebagai bagian dari seni. Jangan lewatkan juga tontonan menarik yang hanya setahun sekali ini.
Film, di Eropa masuk dalam istilah kategori seni ketujuh, menjadi refleksi sosial, budaya, dan ekonomi suatu masyarakat. Sejak pertamakali digelar, Festival Sinema Prancis (FSP) banyak menarik perhatian masyarakat Indonesia.
“Selama lebih dari satu dekade ini FSP di Indonesia telah menjadi sarana esensial bagi publik secara luas maupun bagi para profesional perfilman merasakan pengalaman budaya dan pertukaran budaya,” jelas KHRISNA PRAMENDHA, Sabtu (23/06).
Oleh karena itulah setiap tahun FSP selalu digelar di beberapa kota besar di Indonesia, hingga sekarang. Pada perkembangannya, beberapa tahun terakhir ini FSP dimasukkan dalam program Festival Musim Semi Prancis di Indonesia.
Festival Sinema Perancis ke 12 tahun ini menghadirkan potret masyarakat Prancis dari berbagai angle. Dari keragaman dan kekayaan film Prancis, pengetahuan dan kepekaan para sineas dan sutradara Prancis. Akhirnya, masyarakat akan paham kenapa film Prancis begitu menggoda dan menarik banyak penonton baik di Prancis maupun dunia internasional.
Sinema Prancis terkenal akan ke-avant garde-annya, selera seni dan alur ceritanya. Identitas sinema Prancis terus berevolusi dan memperbaharui diri. “Festival kali ini menawarkan pemutaran lima film dengan tema yang beragam yang bisa ditonton masyarakat luas selama empat hari, dua kali sehari! Mulai dari komedi hingga drama yang mengharu biru, dari film yang penuh dengan intrik percintaan hingga detektif,” lanjut KHRISNA PRAMENDHA atase press Pusat Kebudayaan Prancis (CCCL) Surabaya pada suarasurabaya.net, Sabtu (23/06).(tok/tok)