
Jika komunikasi menjadi kendala di tim nasional (Timnas) Indonesia era Shin Tae-yong (STY), sekarang chemistry disebut menjadi salah satu faktor yang membuat skuad Garuda kalah 1-5 dari Australia, Kamis (20/3/2025) lalu.
Bertanding di Sydney pada Kamis sore WIB, Timnas Indonesia yang mendominasi penguasaan bola, tumbang di tangan tuan rumah Australia dengan skor mencolok 1-5.
Kekalahan ini membuat publik marah besar. Menyalahkan Erick Thohir Ketua Umum PSSI yang memecat STY di tengah jalan. Kemudian menggantinya dengan Patrick Kluivert yang tak jelas kualitasnya
“Saya menyadari dengan kondisi kemarin yang tidak masuk akal karena kalah kita telak,” kata Sumardji manajer Timnas Indonesia saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Sabtu (22/3/2025) malam.
Menurut Sumardji, masa persiapan Timnas sebelum menghadapi Australia sangat mepet. Seluruh pemain disebut baru berkumpul di Australia pada 18 Maret.
“Sehingga kami baru bisa lakukan latihan bersama (full team) pada 19 Maret. Hanya ada waktu sehari untuk latihan di mana kami diminta menyatukan pemain, terbukti hasilnya mengecewakan,” terang Sumardji
“Ini perlu persiapan yang baik di tim kepelatihan. Membangun chemistry yang baik antara pemain dan tim pelatih,” imbuh pria asal Nganjuk ini.
Sumardji memastikan bahwa Timnas Indonesia era Kluivert ini tidak terkendala masalah komunikasi.
“Soal komunikasi, tidak jadi masalah dan semua berjalan lancar. Tidak ada kendala apa-apa. Semuanya bisa berjalan sesuai dengan rencana kami,” ungkapnya.
Setelah dihancurkan Australia di Sydney, Timnas Indonesia akan beraksi kembali melawan Bahrain pada Selasa (25/3/2025) malam. Laga ini berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
“Salah satu yang harus saya berikan adalah bagaimana membangkitkan mental juang para pemain, dan itu tidak mudah,” sebut Sumarji. (saf/faz)