Senin, 24 Februari 2025

SDN Kalirungkut dan Pacarkeling Kampiun Soccer Challenge Surabaya 2025

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
SDN Kalirungkut I/264 dan SD Pacarkeling saat merayakan juara Soccer Challenge Surabaya 2025 di Lapangan Bogowonto Surabaya, Minggu (23/2/2025). Foto: Risky suarasurabaya.net

Kompetisi Sepak Bola Putri Soccer Challenge 2025 tuntas diselenggarakan di Lapangan Bogowonto, dan Lapangan Kodam Brawijaya Surabaya, pada 19-23 Februari 2025.

Dalam turnamen itu, SDN Kalirungkut I/264 berhasil menjadi juara di kategori Kelompok Usia (KU) 12 setelah mengalahkan SD Al Islah lewat drama adu penalti.

Sedangkan di kategori KU 10, SD Pacarkeling V/186 sukses menjadi juara setelah mengalahkan tim SDN Kalirungkut I/264.

Teddy Tjahjono Program Director MilkLife Soccer Challenge mengatakan, turnamen ini menjadi angin segar untuk mengembalikan kejayaan sepak bola putri di Indonesia.

Apalagi total peserta yang ikut mencapai 1.633 siswi dari 106 tim Kelompok Usia 12, dan 40 tim KU 10.

“Kami sangat optimistis tujuan mengembalikan kejayaan sepak bola putri akan tercapai karena ini juga proses yang panjang,” katanya, Minggu (23/2/2025).

Dengan turnamen sepak bola putri sejak usia dini, lanjut dia, talenta muda bisa memanfaatkan kesempatan dengan baik, serta bisa terus mengembangkan kemampuan hingga dewasa.

Selain itu, gelaran pertandingan yang dijalani secara berkelanjutan, juga akan memunculkan bibit-bibit pesepakbola putri yang berkualitas.

“Kami juga mendorong adik-adik untuk berlatih di Sekolah Sepak Bola (SSB) untuk mempersiapkan diri bertanding pada Soccer Challenge Seri 1 dan 2 2025 mendatang,” ujarnya.

Turnamen sepak bola putri tersebut, ke depan akan menyesuaikan dengan kalender akademik, agar tidak mengganggu proses pembelajaran di sekolah.

“Dalam masa penyesuaian itu, turnamen sepak bola putri akan terus digelar demi memberikan jam terbang bagi para peserta,” ucapnya.

Sementara, Timo Scheunemann Head Coach Soccer Challenge mengatakan, potensi pesepakbola putri di Surabaya cukup bagus. Hal itu menurutnya, menjadi sinyal positif yang harus dipupuk untuk menjaga pertumbuhan ekosistem dan regenerasi sepak bola putri.

“Saya melihat di turnamen kali ini justru KU 10 sudah memiliki teknik dasar sepak bola yang cukup baik. Selain itu juga, peserta yang sudah mengikuti turnamen di tahun sebelumnya mengalami peningkatan kualitas signifikan,” ucapnya.

Timo berharap, pemain-pemain yang baru gabung di Turnamen Soccer Challenge juga bisa menunjukkan perkembangan bagus, sehingga ada kualitas yang merata. (ris/saf/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Surabaya
Senin, 24 Februari 2025
25o
Kurs