Honda tengah berada dalam masa sulit di ajang MotoGP. Setelah mendominasi di awal milenium, pabrikan Jepang ini kini kesulitan untuk bersaing.
Tiga musim tanpa kemenangan dari lima musim terakhir menjadi bukti nyata penurunan performa mereka. Bahkan pada tahun 2024, tak satu pun pembalap Honda yang berhasil naik podium.
Untuk mengatasi masalah ini, Honda melakukan sejumlah perubahan besar. Salah satunya adalah merekrut Romano Albesiano, mantan kepala teknik Aprilia, sebagai direktur teknis baru.
Keputusan ini merupakan langkah berani karena Honda mencari sosok pemimpin dari luar Jepang untuk memimpin pengembangan motor mereka, RC213V.
Gigi Dall’Igna manajer umum Ducati memberikan peringatan kepada Albesiano. Ia mengatakan bahwa tugas untuk mengubah RC213V tidak akan mudah. Albesiano akan menghadapi tantangan besar dalam mengubah mentalitas dan filosofi kerja di Honda.
“Romano adalah tantangan besar. Secara finansial ia pasti akan memiliki lebih banyak kemungkinan, tapi ia juga harus menghadapi mentalitas dan filosofi kerja yang sama sekali berbeda. Saya rasa ini tidak akan mudah. Butuh waktu untuk membangun dan menjalankan strukturnya,” terang Dall’Igna dalam sebuah wawancara dengan AMCN.
Albesiano memiliki pengalaman yang relevan. Ia berhasil membawa Aprilia, yang awalnya kurang dikenal, menjadi pesaing yang serius di MotoGP. Dengan pengalamannya ini, diharapkan Albesiano dapat membawa Honda kembali ke jalur kemenangan.
Selain perekrutan Albesiano, Honda juga melakukan perombakan personel lainnya. Aleix Espargaro ditunjuk sebagai pembalap penguji, sementara Takaaki Nakagami juga akan fokus pada pengembangan motor. Perubahan-perubahan ini diharapkan dapat meningkatkan performa Honda di musim depan.
Untuk musim 2025, Honda akan mengandalkan Joan Mir dan Luca Marini sebagai pembalap utama. Selain itu, Johann Zarco akan bergabung dengan LCR Honda bersama Somkiat Chantra. Dengan perubahan-perubahan yang telah dilakukan, Honda berharap dapat kembali kompetitif dan meraih hasil yang lebih baik. (saf/ipg)