Kota Malang dan Kabupaten Malang akan menjadi fokus utama dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX/2025 di Malang Raya. Sebab kedua wilayah tersebut mendapat jatah venue terbanyak dari KONI Jawa Timur (Jatim).
Dari 62 cabang olahraga yang dipertandingkan, sebanyak 37 di antaranya akan digelar di Kota Malang, lalu 32 cabang olahraga di Kabupaten Malang, dan 15 cabang olahraga di Kota Batu.
KONI Jatim menjelaskan, penentuan venues didasarkan pada kesiapan tuan rumah beserta fasilitas yang ada, serta rekomendasi dari KONI Jatim dan technical delegate masing-masing cabor.
“Secara umum, venues yang ada sudah memenuhi syarat. Meskipun ada beberapa perubahan dalam rekomendasi, hal itu tidak mengubah aspek teknis,” kata Irmantara Subagio Wakil Ketua Umum II KONI Jatim.
Perubahan yang dimaksud disebabkan oleh faktor efektivitas, kesiapan tuan rumah, dan perangkat pertandingan. Sebagai contoh, cabang olahraga gulat yang awalnya dijadwalkan digelar di Rachman Camp di Kabupaten Malang, dipindah ke GOR Gajah Mada di Kota Batu karena kendala fasilitas parkir.
Sementara itu, cabang olahraga panjat tebing yang semula direncanakan berlangsung di GOR Ken Arok, Kota Malang, juga dipindah ke Politeknik Negeri Malang (Polinema) setelah mengetahui bahwa lintasan yang disiapkan di GOR Ken Arok lebih cocok untuk latihan daripada pertandingan.
“Jika kurang memadai, kami akan koordinasikan lebih lanjut dan, jika perlu, menyewa fasilitas tambahan,” jelas Ibag.
Ibag menegaskan bahwa pemerintah daerah akan melakukan renovasi terhadap beberapa venues yang ada untuk mempercantik atau bahkan memperbaiki serta menambah fasilitas.
GOR Gajayana, misalnya, akan menjalani renovasi tahun ini untuk perbaikan lintasan atletik dan tribun penonton, dengan target penyelesaian sebelum gelaran Porprov dimulai. (saf/ipg)