
Komite Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan hukuman berat kepada Persela Lamongan buntut ulah suporter dalam partai lawan Persijap Jepara, di Stadion Tuban Sport Center (TSC), Selasa (18/2/2025).
PSSI menjatuhkan sanksi kepada Persela berupa larangan menggelar pertandingan dengan penonton saat menjadi tuan rumah selama satu musim kompetisi 2025/2026, dan denda sebanyak Rp110 juta.
Eko Hendro Ketua Komdis PSSI melalui surat resminya tertanggal 21 Februari 2025 memutuskan, Panitia Penyelenggara (Panpel) Persela melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023.
Kemudian, terjadi perusakan fasilitas stadion dan pembakaran yang menyebabkan pertandingan terhenti. Insiden itu diperkuat dengan bukti-bukti yang cukup.
PSSI menegaskan, keputusan tersebut sesuai Pasal 68 huruf (c) juncto Pasal 69 ayat (1) dan (2) juncto Pasal 70 ayat (1) dan (2), serta lampiran 1 Nomor 5 juncto Pasal 13 ayat (2) Kode Disiplin PSSI Tahun 2023.
Pihak Persela Lamongan diberikan hak untuk mengajukan banding sesuai dengan Pasal 119 Kode Disiplin PSSI.
Terpisah, Manajemen Persela menyatakan akan mengajukan banding atas sanksi yang diberikan Komdis PSSI.
“Terkait hasil sidang Komdis PSSI, kami dari manajemen akan mengupayakan untuk banding agar bisa mendapat keringanan hukuman,” kata Fariz Julinar Maurisal manajer Persela dilansir dari Antara, Minggu (23/2/2025).
Fariz meminta peristiwa itu dijadikan pelajaran oleh para suporter agar lebih dewasa sebelum melakukan tindakan yang dapat merugikan tim.
“Suporter harus belajar dari hal ini. Setiap tindakan yang dilarang dalam kompetisi Liga 2 pasti ada hukuman,” katanya.(ant/saf/rid)