Penyedia makanan atau vendor konsumsi untuk tenaga pendukung dalam Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024 menjamin makanan yang mereka olah dalam kondisi baik dan bersih.
“Kami pun menyiapkan makanan dengan kemasan bagus yang kami tutup dengan stiker agar terhindar dari kontaminasi. Sehingga, kalau makanan diterima dengan kondisi stiker terbuka, maka kemungkinan besar sudah rusak,” ujar Agil Fitono Direktur Operasional PT Dara Boga Samara di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (5/10/2024), yang dikutip Antara.
Agil menyebutkan, semua bahan yang diolah untuk konsumsi petugas pendukung Peparnas 2024, didatangkan dari penyuplai terpercaya di Solo dan sekitarnya. Mereka merupakan pelaku UMKM yang dilibatkan dalam persiapan asupan tersebut.
Kemudian, semua bahan dimasak di tempat yang bersih. Salah satu dapur yang digunakan berlokasi di SMKN 4 Surakarta.
Sementara tempat pengepakan makanan yang berada di Kelurahan Baturan, Karanganyar, rutin mendapatkan perhatian dari kelurahan setempat yang membersihkannya setiap hari.
“Setiap hari sampah-sampah di sini diangkat. Bisa dilihat tidak ada sampah di sini,” tutur Agil.
Makanan yang disediakan untuk petugas pendukung itu juga diawasi oleh ahli gizi yang memiliki surat tanda registrasi (STR) dari Bandung.
Menurut Agil, meski bukan untuk atlet, kualitas gizi asupan tetap perlu diperhatikan karena dapat mempengaruhi pekerjaan mereka.
“Gramasi per makanan, kan, ada standar kalorinya dan sejauh ini semuanya sudah sesuai timbangan dan kebutuhan setiap orang,” kata dia.
Setiap hari selama Peparnas 2024, PT Dara Boga Samara menyediakan lebih dari 16.000 kotak makanan kepada petugas pendukung Peparnas 2024 di seluruh arena pertandingan.
Perusahaan itu juga menjamin menu yang mereka siapkan selama Peparnas 2024 bervariasi sesuai dengan yang disepakati bersama Panitia Besar Peparnas 2024.
“Menunya bervariasi dengan lauk ayam, ikan atau daging. Ada pula tambahan variasi olahan misalnya dari udang kami membuat ebi furai dan lain-lain sehingga menimbulkan selera makan. Untuk sayur, kami selalu berupaya menyajikan yang untuk mengurangi risiko basi. Lalu ada pula buah seperti pisang, jeruk dan pir,” ujar Agil. (ant/bil/rid)