Ruud van Nistelrooy manajer interim Manchester United merasa bangga bisa memimpin klub berjuluk Setan Merah itu meskipun hanya sementara.
“Walaupun sebagai pelatih interim, ini adalah kehormatan besar bagi saya untuk melatih klub yang saya cintai. Saat ini, yang bisa saya janjikan adalah memberikan yang terbaik untuk mengubah nasib kita,” ujar Nistelrooy dilansir dari Antara, Rabu (30/10/2024).
Van Nistelrooy pernah bermain untuk MU pada 2001-2006. Ia menyatakan, sekarang adalah waktu bagi semua orang di klub untuk bersatu dan mengeluarkan kemampuan maksimal selama sisa musim.
Van Nistelrooy meyakini, berdasarkan pengalamannya sebagai pemain dan pelatih, bahwa jika pemain, staf, dan suporter memiliki tujuan yang sama, MU akan sulit dihentikan.
“Saya bersyukur MU masih memiliki waktu untuk membangun momentum positif, dimulai dari laga melawan Leicester City di Piala Liga,” ujar pria berusia 48 tahun tersebut.
Van Nistelrooy mengatakan laga melawan Leicester City di putaran keempat Piala Liga Inggris 2024-2025 pada Kamis (31/10/2024) dini hari WIB menjadi pertandingan yang sulit, mengingat lawan juga bertekad untuk lolos ke perempat final.
Ia berharap semua pihak di MU terus mengingatkan diri bahwa mereka adalah bagian dari klub besar di setiap laga.
Langkah pertama yang dilakukannya untuk itu adalah dengan membentuk kebiasaan menang, mulai dari laga versus Leicester City di Piala Liga.
Dia lalu meminta para suporter untuk terus mendukung MU agar dapat melaju positif di Piala Liga dan kompetisi lainnya.
“Ketika saya kembali ke MU pada musim panas ini sebagai asisten Erik, itu karena saya percaya MU dapat melenting lagi ke level atas seperti saat saya menjadi pemain di sini. Saya masih mempunyai keyakinan itu, tetapi membutuhkan waktu dan kerja keras,” tutur Van Nistelrooy. (ant/vin/saf/ipg)