Maruarar Sirait Ketua Steering Comitte Piala Presiden 2024 menjelaskan alasan mengapa ajang yang dikelolanya tersebut dapat memberikan hadiah uang sebesar Rp5 miliar.
Menurutnya hal itu karena kepercayaan dan transparansi yang terus dijaga dengan baik oleh pihak penyelenggara.
Jika dibandingkan dengan penyelenggaraan Piala Presiden terakhir, yakni pada 2022 lalu, Jumlah hadiah tersebut mengalami peningkatan. Sebab pada edisi 2022, hadiahnya berada di angka Rp2 miliar.
“Itu berkat kepercayaan (Ketua Umum PSSI) Pak Erick (Thohir), jadi mencari sponsor tidak susah. Kalau dipercaya dan transparan, sponsor pasti datang. Dukungan dari pihak swasta luar biasa,” kata Maruarar Sirait dilansir dari Antara, Kamis (11/7/2024) dini hari.
Ia lalu menambahkan bahwa hadiah tersebut bisa didapat karena penyelenggaraan Piala Presiden selalu mengedepankan transparansi.
“Piala Presiden adalah role model dalam transparansi. Nanti tidak ada uang negara. Baik itu dari BUMN, APBN maupun juga dari APBD. Tetapi semuanya dari sponsor. Dari swasta murni karena kita ingin membangun industri olahraga,” ungkapnya.
Seperti di ajang Piala Presiden sebelumnya, kali ini Maruarar kembali menggandeng PricewaterhouseCoopers (PwC) untuk mengaudit perputaran uang yang terjadi di ajang pra musim tersebut.
“Piala Presiden 2024 juga akan kembali di audit. Di mana selama ini juga diaudit oleh PwC yang memang sangat kredibel. Kelasnya juga internasional sehingga Indonesia juga akan makin dipercaya oleh dunia dalam bidang olahraga,” pungkasnya.
Piala Presiden 2024 akan mulai dihelat pada 19 Juli mendatang di Bandung, Jawa Barat. Ajang tersebut rencananya akan diikuti oleh delapan klub yakni Persis Solo, Borneo FC, Persib Bandung, PSM Makassar, Bali United, Arema FC, Persija Jakarta, dan Madura United. (ant/saf/ipg)