Selasa, 10 September 2024

Pelatih Panjat Tebing Ungkap Veddriq Leonardo Sudah Impresif Bahkan Sebelum Olimpiade

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Veddriq Leonardo atlet panjat tebing putra Indonesia Veddriq Leonardo memamerkan medali emas usai menjuarai nomor speed putra Olimpiade Paris 2024 di Le Bourget Climbing Venue, Paris, Prancis, Kamis (8/8/2024). Foto: NOC Indonesia/Naif Muhammad Al’as/Canon Indonesia

Galar Pandu Asmoro Pelatih Panjat Tebing Pemusatan Latihan Daerah Jawa Timur (Puslatda Jatim) menyatakan bangga atas capaian Veddriq Leonardo sebagai atlet pertama yang mempersembahkan medali emas untuk Indonesia di Olimpiade Paris 2024.

Dia menyebut capaian itu sebagai buah dari perjuangan para atlet-atlet yang sebelum diberangkatkan ke Paris, sudah digembleng dengan pelatihan berat di Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas).

“Syukur, Alhamdulillah untuk yang kedua ini, setelah kemarin kita gagal di putri untuk yang putra, alhamdulillah nyantol satu emas,” ujarnya kepada Radio Suara Surabaya, Kamis (8/8/2024) malam.

Sebagai informasi, Veddriq sukses mempersembahkan emas untuk Indonesia usai mengalahkan Wu Peng wakil China, dalam final yang diselenggarakan di Le Bourget Climbing Venue, Kamis malam.

Veddriq membukukan waktu 4,75 detik atau 0,02 detik lebih cepat dari lawannya yang mencatat waktu 4,77 detik.

Khusus untuk Veddriq, coach Gallar sapaan akrabnya menyebut dari awal trendnya memang sudah bagus, bahkan sebelum Olimpiade dimulai.

“Bahkan sebelum Samuel Watson (atlet asal Amerika Serikat) memecahkan rekor, pemegang rekor dunia (panjat tebing) itu dari Vedderiq dan Kiromal Katibin,” bebernya.

“Kita sebenarnya bisa ambil dua (medali emas) kemarin. Tapi Tuhan berkata lain, kita hanya bisa berencana, Tuhan yang menentukan jadi tetep meskipun satu (medali emas) itu sudah luar biasa, kami bangga banget,” sambungnya.

Pada kesempatan itu, coach Gallar juga menceritakan pembinaan atlet khususnya di Jatim sudah berjalan cukup baik, dengan fokus pada regenerasi dan persiapan jangka panjang.

Menurutnya, pembinaan telah dimulai sejak dini, bahkan dari jenjang SMP, melalui program-program dari Kementerian Pemuda dan Olahraga dan sebagainya, yang bertujuan menyiapkan atlet-atlet unggulan untuk Olimpiade 2028.

“Sarana prasarana yang kita miliki mungkin belum mencapai standar internasional, tapi kami tetap memanfaatkannya sebaik mungkin. Mentalitas ini yang kami tanamkan pada atlet, bahwa apa pun yang kita miliki harus dimaksimalkan,” tambahnya.

Galar juga mengungkapkan bahwa saat ini, fokus utama panjat tebing Jatim adalah di kategori speed, yang telah menunjukkan prestasi signifikan. Namun, untuk kategori lain seperti boulder dan lead, Jatim sedang berupaya mengejar ketertinggalan melalui pelatihan dan pembelajaran dari negara-negara maju di cabang olahraga tersebut.

“Dulu kita unggul di kategori boulder, tapi sekarang kita tertinggal dari negara seperti Cina yang terus berkembang. Ini menjadi tantangan dan motivasi bagi kita untuk terus berbenah dan berprestasi,” pungkas Galar. (bil/ham)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Dua Truk Terlibat Kecelakaan di Bungah Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Selasa, 10 September 2024
32o
Kurs