Jumat, 22 November 2024

PB ESI Ungkap Alasan Timnas Hanya Main di Empat Nomor IESF Riyadh 2024

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi - Tim nasional esports Indonesia nomor gim Mobile Legends: Bang-Bang (MLBB) saat berkompetisi di babak final Kejuaraan Dunia Esports IESF 2023 di Iasi, Rumania, Minggu (3/9/2023). Foto: PB ESI

Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) mengatakan bahwa keputusan untuk menurunkan tim nasional (timnas) esport di empat nomor dalam kejuaraan dunia 16th IESF World Esports Championship (WEC) Riyadh 2024 telah melewati evaluasi.

Timnas esport Indonesia akan turun di nomor Mobile Legends: Bang-Bang (MLBB) putra, MLBB putri, PUBG Mobile dan eFootball, namun absen di nomor Counter-Strike 2 dan DOTA 2.

“Keputusan tersebut didasarkan pada pertimbangan, evaluasi, dan potensi yang dapat diraih di Kejuaraan Dunia nanti. Kami tidak ingin sekadar berpartisipasi, namun kami ingin meraih prestasi optimal di setiap kejuaraan yang Indonesia ikuti,” kata Gary Ongko juru bicara Tim Nasional Esports 16th IESF World Esports Championships 2024, dilansir Antara pada Selasa (23/4/2024).

Timnas esport Indonesia hanya mampu membawa pulang medali perak untuk nomor MLBB pada 15th IESF WEC 2023, yang berlangsung di Iasi, Rumania, Agustus lalu.

Hasil tersebut jauh berbeda ketika Indonesia menjadi tuan rumah edisi sebelumnya 14th IESF WEC Bali 2022 dengan berhasil menjadi juara umum.

Skuad Merah Putih yang turun pada tujuh game yang dipertandingkan menutup kejuaraan esport dunia 2022 tersebut dengan perolehan tiga medali emas dari nomor DOTA 2, eFootball, dan MLBB, serta satu perunggu dari nomor CS:GO Putri.

Indonesia sejatinya memiliki sejumlah atlet potensial untuk bermain di nomor-nomor yang tidak diikuti timnas esport pada IESF WEC yang akan berlangsung pada November mendatang. Mereka bermain untuk beberapa klub luar negeri, dan mengikuti liga yang bergulir di negara masing-masing, bahkan tingkat regional.

Terkait hal itu, Garry mengatakan telah melakukan pendekatan terhadap atlet-atlet potensial kelas dunia tersebut. Namun, hingga pada saat deadline pendaftaran, PB ESI tidak mendapatkan kepastian komitmen dari para atlet yang tengah bermain di beberapa negara.

“Salah satu kendala adalah isu keselarasan jadwal dan kondisi-kondisi non-teknis lainnya,” ungkapnya.

“Sekali lagi, kami sangat serius dalam mengikuti IESF WEC tahun ini dan untuk mengoptimalkan raihan prestasi yang kami targetkan, Tim Nasional harus diperkuat tim-tim atau atlet-atlet yang tidak hanya terbaik, namun juga punya komitmen termasuk sepakat tentang jadwal-jadwal yang ditentukan,” pungkasnya. (ant/ike/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs