Minggu, 8 September 2024

Palestina Kecam Standar Ganda IOC atas Israel di Olimpiade Paris

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Cincin Olimpiade, yang mewakili lima benua dan sifat olahraga universal, akan dipasang dalam beberapa minggu ke depan di sisi Menara Eiffel di Paris. Foto: AFP Ilustrasi - Cincin Olimpiade, yang mewakili lima benua dan sifat olahraga universal, akan dipasang dalam beberapa minggu ke depan di sisi Menara Eiffel di Paris. Foto: AFP

Ketua Komite Olimpiade Palestina mengkritik “standar ganda” dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) atas keputusannya untuk mengizinkan Israel berkompetisi di Olimpiade Paris.

Jibril Rajoub Ketua Olimpiade Palestina menuntut boikot yang dilayangkan melalui surat kepada IOC awal pekan ini, yang kemudian ditolak oleh Thomas Bach Ketua Komite Olimpiade Internasional.

“Ini menegaskan bahwa ada lembaga internasional yang bersikeras menerapkan standar ganda dan tidak mematuhi Piagam Olimpiade, undang-undang dan peraturan, atau moral,” kata Rajoub saat tiba di Bandara Charles de Gaulle Paris bersama delegasi olahraga Palestina, seperti dilansir Antara, Jumat (26/7/2024).

Diketahui, sekitar seratus orang hadir menyambut para atlet dengan kurma dan teriakan Free, Free Palestine!. “Israel atau Komite Olimpiade Israel telah kehilangan hak moral, olahraga, kemanusiaan, dan hukum untuk berpartisipasi,” kata Rajoub.

Dia menambahkan bahwa pemboman Israel yang sedang berlangsung di Gaza merupakan “kejahatan genosida, pembersihan etnis.”

Sebagai informasi, militan Palestina dari Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, mengakibatkan kematian sekitar 1.170 orang, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.

Sebaliknya, agresi militer sebagai bentuk balasan Israel untuk menghancurkan Hamas telah menewaskan 39.175 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.

Komite Olimpiade Palestina menyebut sekitar 400 atlet Palestina tewas, sementara yang lain tidak dapat berlatih atau bepergian karena pemboman atau pembatasan yang dilakukan Israel.

Di sisi lain, Rusia dilarang mengikuti Olimpiade Paris oleh IOC karena melanggar Piagam Olimpiade ketika negara itu menginvasi Ukraina 2022 lalu.

IOC di masa lalu membantah bahwa Israel melanggar Piagam Olimpiade dan menekankan hubungan antara Komite Olimpiade Israel dan Palestina.

“Kami memiliki dua Komite Olimpiade Nasional, itulah perbedaannya dengan dunia politik, dan dalam hal ini keduanya hidup berdampingan secara damai,” kata ketua IOC Thomas Bach di Paris, Selasa (23/7).

“Kami tidak berada dalam urusan politik, kami berada di sana untuk mencapai misi kami untuk menyatukan para atlet.”

Saat tiba pada Kamis (25/7), atlet renang Palestina Yazan Al Bawwab mengatakan ingin meningkatkan kesadaran tentang perjuangan Palestina dan penderitaan di Gaza.

Baca juga: PBB serukan “semua orang letakkan senjata” selama Olimpiade Paris

“Sebagai seorang atlet… ini bukan soal medali. Ini tentang menjangkau sebanyak mungkin orang, tentang perjuangan Palestina,” kata Yazan Al Bawwab.

“Olahraga juga merupakan alat perdamaian, ini adalah cara untuk menyebarkan pesan saya kepada dunia tentang orang-orang Palestina dan bahwa kami sedang menderita.”

Sementara itu, delegasi Israel yang beranggotakan 88 orang tiba di Paris awal pekan ini dan tim sepak bola putra memainkan pertandingan pertama mereka pada Rabu malam (24/7/2024), bermain imbang 1-1 dengan Mali.

Dalam pertandingan itu, lagu kebangsaan Israel diputar di Stadion Parc des Princes dan bendera Palestina dikibarkan oleh segelintir penonton, yang memicu perdebatan antara mereka dan pendukung Israel. (ant/bil/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Dua Truk Terlibat Kecelakaan di Bungah Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Minggu, 8 September 2024
25o
Kurs