Usai menjadi salah satu kota penyelenggara Piala Dunia U-17 pada November 2023 lalu, Surabaya kemudian menjadi tuan rumah tunggal untuk Piala AFF U-19 pada Juli 2024.
Piala Dunia U-17 digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), sedangkan Piala AFF U-19 diadakan di dua stadion yang dimiliki Surabaya yakni GBT dan Gelora 10 November.
Di bulan yang sama, Surabaya juga menghelat Asian Men’s U-20 Volleyball Championship (AVC). Pagelaran yang dinaungi Konfederasi Bola Voli Asia itu digelar di GOR Pancasila dan DBL Arena di akhir Juli 2024.
Keterlibatan dalam tiga event itu, membuat Surabaya semakin percaya diri untuk mengadakan acara olahraga lain berskala internasional. Terdekat atau tepatnya besok dan lusa, (7-8/9/2024), Surabaya dipercaya sebagai tuan rumah FIM MiniGP Indonesia Series 2024.
“Ada lima negara lain yang ikut hadir. Jepang, Malaysia, Singapura, Thailand, dan China,” kata Eringgo Perkasa Kabid Olahraga Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disbudporapar) Kota Surabaya dalam diskusi program Semanggi Suroboyo Radio Suara Surabaya, Jumat (6/9/2024).
Menurut Eringgo, kesuksesan Surabaya menggelar event-event olahraga itu tidak lepas dari persiapan-persiapan yang dilakukan pemerintah Kota (pemkot) Surabaya setelah pandemi Covid-19.
Saat pandemi, olahraga yang terpaksa break membuat pemkot memiliki banyak waktu untuk melakukan evaluasi dan poin-poin pembenahan. Sehingga setelah pandemi selesai, perbaikan sarana-prasarana dikebut. Salah satunya adalah Sirkuit GBT.
“Sirkuit ini sudah dilakukan overlay. Perpanjangan 20 meter di belakang dan 13 meter di depan,” katanya. Selain itu, belokan sirkuit dibuat lebih smooth untuk keamanan.
Sebelum FIM MiniGP ini, Sirkuit GBT sudah digunakan untuk perhelatan LFN HP969 Road Race Championship Seri 1, Juni 2024 lalu. Balapan ini diikuti 424 pebalap dari seluruh Indonesia.
“Testimoni? Positif. Pebalap lokal malah bangga punya sirkuit bagus di kota sendiri,” lanjut Eringgo.
Selain sepak bola dengan GBT-nya, voli di GOR Pancasila dan DBL Arena, serta balapan di Sirkuit GBT, pemkot juga sedang mengusahakan pagelaran internasional untuk cabang olahraga lain. Harapannya, Surabaya memiliki sport tourism dunia yang bagus.
“(Cabor) Renang mungkin ya. Karena sementara ini kita pinjam provinsi (Jatim),” kata Hidayat Syah Kepala Disbudporapar yang turut hadir dalam diskusi Semanggi Suroboyo.
Menurutnya, Disbudporapar sudah berkoordinasi dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Surabaya untuk menyiapkan arena kolam renang.
Dalam diskusi 90 menit itu, beberapa pendengar Radio Suara Surabaya juga ikut bergabung. Beberapa di antaranya mengapresiasi atas dimaksimalkannya GOR Pancasila dan Lapangan THOR, sehingga sport tourism di Surabaya bisa terwujud dengan baik.
Selain itu, ada juga yang menantikan event nasional atau internasional untuk cabang olahraga lain. Seperti Filza (28) yang berharap pada cabor bulu tangkis, Kris (52) untuk pacuan kuda, dan Prajitno untuk sepatu roda.
Ada juga usulan yang datang dari Joko Purwo (52) Ketua Sport Tourism KONI Kota Malang. Menurutnya, Surabaya yang terkenal dengan wisata belanjanya, bisa dipadukan dengan olahraganya.
Eringgo mengatakan, pihaknya sudah memiliki list arena-arena untuk cabor yang sedang dipersiapkan, termasuk Esport. Bahkan beberapa di antaranya sudah siap, tapi event yang digelar masih bersifat lokal. Seperti olahraga hoki dan softball.
“Pemkot juga punya 391 lapangan olahraga yang ada di masyarakat. Seperti lapangan di Taman Ronggolawe,” kata Eringgo.
Sejak Januari 2024 sampai bulan ini, pihaknya sudah melakukan perbaikan-perbaikan lapangan yang ada di lingkungan RT/RW itu. Harapannya, semua lapangan tersebut selesai dibenahi di akhir tahun. (ham/ipg)