Wahyudi Hamisi pemain PSS Sleman baru saja mendapat hukuman larangan bermain selama tiga pertandingan dan denda Rp25 juta oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI, seusai menendang kepala Bruno Moreira pemain Persebaya dalam pertandingan pekan ke-27 Liga 1, pada 3 Maret lalu.
Paul Munster pelatih Persebaya mengaku kaget dengan hukuman yang diberikan oleh Komdis PSSI, karena menurutnya hukuman tersebut terlalu ringan untuk pemain yang menendang kepala lawan saat terjatuh.
“Saya kaget saat mendengar keputusan Komdis PSSI. Ini menggelikan. Anda tahu? Jika seseorang melakukan ini di jalan, ia setidaknya akan dipenjara selama tiga tahun,” kata Paul Munster, Minggu (10/3/2024).
Oleh karena itu, ia menganggap bahwa keputusan yang telah ditetapkan oleh PSSI tersebut sangat memalukan.
“Ini tidak memberi contoh bagi siapa pun di semua liga. Baik di Liga 1, Liga 2, Liga 3, ini tidak memberikan contoh yang bagus untuk situasi ini,” katanya.
Seperti diketahui, sebelumnya Persebaya telah mengirimkan surat kepada PSSI agar menghukum berat Wahyudi Hamisi karena melakukan pelanggaran berbahaya. Surat itu, dikirim oleh Persebaya tepat sehari setelah kejadian.
Selain menuntut PSSI soal tindakan brutal Wahyudi Hamisi, Persebaya juga mendesak perbaikan kepemimpinan wasit.
Karena dalam laga melawan PSS, saat dipimpin oleh Ginanjar Rahman Latief, Persebaya menilai wasit itu kurang tegas dan cenderung abai dalam menerapkan law of the game, sehingga pertandingan berjalan keras. (ris/bil/ham)