Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan bonus kepada atlet dan pelatih yang berprestasi di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII di Jawa Tengah dan Paralimpiade Paris 2024 dengan total senilai Rp16,4 miliar.
Adhy Karyono, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, mengatakan bahwa bonus ini merupakan bentuk apresiasi kepada mereka yang telah memberikan kontribusi dalam mengharumkan nama Jawa Timur di kancah nasional dan internasional.
“Atas nama Pemprov Jatim, kami menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya atas dedikasi serta kesungguhan para atlet, pelatih, dan official yang telah mengharumkan nama Jatim,” kata Adhy, Minggu (15/12/2024).
Bonus sebesar Rp16,4 miliar tersebut diberikan kepada atlet peraih medali, non-medali, pelatih, official, dan mekanik. Adhy memastikan bahwa besaran bonus untuk atlet Peparnas XVII Jawa Tengah setara dengan atlet PON, yakni Rp250 juta per atlet, tanpa ada pemotongan pajak.
“Kami tidak membedakan, yang terpenting adalah pajaknya tidak dibebankan kepada penerima bonus, karena pajak akan ditanggung oleh pemerintah,” tambahnya.
Pj Gubernur Jatim juga mengapresiasi tekad dan semangat para atlet dan pelatih yang mampu meraih prestasi meskipun dengan berbagai keterbatasan. Di Peparnas kali ini, Jatim mengalami peningkatan signifikan, dengan medali emas yang dua kali lebih banyak dibandingkan dengan Peparnas 2021.
Pada Peparnas XVII di Jawa Tengah yang berlangsung di Solo, Jatim meraih total 52 medali, dengan rincian 21 emas, 20 perak, dan 11 perunggu. Sementara itu, pada Peparnas XVI di Papua, Jatim meraih 43 medali, terdiri dari 12 emas, 22 perak, dan 13 perunggu.
“Kita harus bersyukur bahwa hasil pembinaan selama ini, meskipun dengan keterbatasan, ternyata membuahkan prestasi luar biasa. Tadinya hampir tidak percaya, urutan kita sempat di bawah, tetapi akhirnya hampir dua kali lipat memperoleh medali emas dibandingkan Peparnas sebelumnya,” ungkap Adhy.
Untuk Paralimpiade Paris 2024, Jawa Timur menyumbang satu medali perak di cabang olahraga para-bulu tangkis nomor ganda campuran, yang diraih oleh Khalimatus Sadiyah.
Atas raihan prestasi tersebut, Pj Gubernur Jatim juga memberikan tambahan dana pembinaan sebesar Rp2,5 miliar per tahun kepada National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Jatim. Pemprov Jatim juga memberikan dukungan sebesar Rp100 juta untuk mensupport Kantor Sekretariat NPCI Jatim.
Menurut Adhy, kantor yang ada sekarang masih membutuhkan dukungan lebih agar para atlet dan pelatih dapat lebih semangat dalam berlatih dan meningkatkan prestasi.
“Pemprov Jatim menyadari bahwa pembinaan kita masih kurang, oleh karena itu pada 2025 kami akan mulai mempersiapkan diri untuk menjadi lebih baik dan lebih profesional,” tandasnya. (wld/saf/ham)