Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) memberikan bonus kepada 1.507 atlet, pelatih dan mekanik yang berlaga di gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumatra Utara (Sumut).
Rincian bonus tersebut diberikan kepada 907 atlet peraih medali emas, perak dan perunggu. Kemudian 293 atlet non medali, 278 pelatih dan mekanik peraih emas perak perunggu, serta 29 pelatih dan mekanik non medali, dengan total 1507 orang.
Adapun nominal untuk bonus yang diberikan kepada para peraih medali emas senilai Rp250 juta, medali perak Rp110 juta, dan perunggu Rp50 juta.
Adhy Karyono Penjabat (Pj) Gubernur Jatim menyatakan bonus yang diberikan kepada para atlet PON dari Jatim tidak dikenakan biaya pajak karena dibayar oleh pemprov.
“Kita tidak mau bonus dipotong dengan pajak, kami membayarkan sekaligus dengan kewajiban pajak penerima bonus,” kata Adhy.
Pj Gubernur Jatim itu mengatakan apa yang diberikan oleh pemprov tidak sebanding dengan perjuangan para atlet dalam menjalani semua pertandingan PON.
Pihaknya berkomitmen supaya pemberian bonus kepada para atlet di Jatim akan lebih besar di masa mendatang.
“Tidak sepadan dibanding perjuangan dan prestasi mereka. Karena mereka sampai mengorbankan segalanya, apalagi mereka masih punya peluang di nasional dan internasional,” katanya.
Namun yang tak kalah penting, Adhy meminta Komite Olahraga Nasional (KONI) Jatim terus melakukan pemberdayaan atlet, seperti program atlet preneur.
“Yang tidak kalah penting adalah pemberdayaan atlet pasca menjadi atlet provinsi maupun nasional. Sekarang sudah berjalan dengan program atlet preneur itu akan kita perbanyak,” ungkap Adhy. (wld/bil/ipg)