Jumat, 22 November 2024

1.400 Kamar Hotel di Mataram Sudah Dipesan untuk MotoGP Mandalika 2024

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Pecco Bagnaia (Ducati) memacu kecepatan saat balapan MotoGP seri Pertamina Grand Prix of Indonesia 2023 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Minggu (15/10/2023). Foto: Antara Pecco Bagnaia (Ducati) memacu kecepatan saat balapan MotoGP seri Pertamina Grand Prix of Indonesia 2023 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Minggu (15/10/2023). Foto: Antara

Asosiasi Hotel Mataram (AHM) menyatakan, hingga kini 1.400 kamar hotel di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) telah dipesan oleh tamu yang menghadiri MotoGP Mandalika 2024 pada 27-29 September.

“Sebanyak 1.400 kamar itu bahkan sudah dibayar,” kata Rega Fajar Firdaus Sekretaris AHM dilansir dari Antara pada Senin (16/9/2024).

Rega menjelaskan, jumlah kamar yang telah dipesan tersebut berasal dari 35 hotel anggota AHM, dengan total kapasitas 2.800 kamar. Saat ini, masih tersedia 1.400 kamar atau 50% dari kapasitas yang disiapkan.

“Kondisi ini sama seperti tahun-tahun sebelumnya, biasanya kamar hotel akan penuh pada H-2 pelaksanaan. Kebanyakan tamu memesan di saat-saat terakhir,” tambahnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa kondisi ini sering dimanfaatkan oleh calo untuk menjual kamar hotel dengan harga tinggi, melebihi ketentuan.

Padahal, menurut Peraturan Gubernur NTB Nomor 9 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Usaha Jasa Akomodasi, tarif hotel di Mataram maksimal boleh dinaikkan dua kali lipat, karena berada di zona dua sebagai penyangga MotoGP.

Aturan tersebut mengatur batas kenaikan tarif hotel sesuai zonasi: zona 1 di Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK) Mandalika boleh menaikkan tarif hingga tiga kali lipat, zona 2 di Mataram naik maksimal dua kali, dan zona 3 di kawasan Senggigi dan Gili Lombok hanya boleh naik satu kali.

“Kami di Mataram hanya boleh menaikkan harga maksimal dua kali lipat. Namun, saat ini kenaikan dari pihak hotel paling tinggi hanya sekitar 50 persen,” ungkapnya.

Ia menambahkan, kenaikan harga yang signifikan biasanya berasal dari agen perjalanan yang menjual kamar hotel dalam bentuk paket. Paket ini mencakup layanan antar-jemput, kunjungan ke objek wisata, dan tiket MotoGP.

“Sementara harga hotel dari kami sudah sesuai ketentuan, namun harga dari agen di luar kendali kami,” jelasnya.

Rega berharap, ke depannya pemerintah daerah dapat membuat regulasi terkait agen perjalanan pariwisata agar harga yang ditawarkan tetap wajar, sehingga tamu tidak ragu menginap di Mataram.

“Kita masih punya kesempatan tujuh tahun atau tujuh kali pelaksanaan MotoGP Mandalika dari kontrak 10 tahun,” tambahnya. (ant/saf/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs