Borobudur masih diselimuti kabut tipis ketika ribuan peserta lari marathon mulai memadati kawasan situs budaya tersebut, Minggu (19/11/2023) pagi. Di antaranya, ada sosok Siti Atiqoh Supriyanti yang tak lain istri Ganjar Pranowo capres.
Atiqoh Ganjar memang dikenal sebagai perempuan pegiat olahraga kardio. Keikutsertaannya pada kegiatan olahraga lari tak perlu diragukan. Event Borobudur Marathon (BorMar), menjadi gelaran yang tak pernah tidak diikutinya.
Pantauan di lokasi, Atiqoh datang bersama 4 orang temannya. Mereka mengenakan jersey berwarna ungu muda dengan tulisan Playon Gayeng di bagian dadanya. Ia sempat bertemu dan menyapa para petinggi Yayasan Borobudur Marathon.
Sesaat tiba di lokasi lari, Atiqoh pun melakukan pemanasan. Tak jarang Ia meladeni permintaan foto dari peserta yang enggan melewatkan kesempatan itu.
“Ibu Atiqoh, boleh foto bareng? Mumpung ketemu Bu, semoga finish strong ya Ibu,” ujar seorang pelari yang mengaku berasal dari Bandung.
Pukul 05.00 WIB tepat, rombongan peserta sebanyak 1.463 pelari marathon termasuk Atiqoh Ganjar dilepas oleh Dito Ariotedjo Menteri Pemuda dan Olahraga.
Atiqoh pun berlari sepanjang 42 kilometer. Terpantau, ibu dari Muhammad Zinedine Alam Ganjar itu ramah menyapa setiap warga yang memberikan aksi dukungan dengan berbagai cara.
“Ibu Atiqoh, semangat ibu. Hebat banget kuat lari marathon,” teriak seorang ibu di Kecamatan Mungkid saat melihat Atiqoh.
Adapun Full Marathon di BorMar 2023 ini bukan kali pertama bagi Atiqoh. Sebelumnya, Ia meraih Virgin Marathon di event Pocari Run Bandung tahun 2022. Sementara di ajang world marathon major pertama, Atiqoh menyelesaikan FM di Tokyo Marathon awal tahun 2023.
Meski rutin berlari, Istri Capres Ganjar ini mengatakan FM di gelaran BorMar 2023 menjadi pengalamannya yang berat. Terutama karena faktor cuaca dan kurangnya latihan.
“Ini FM paling berat menurut saya, tanjakan dan panasnya ya luar biasa, mungkin juga karena kurang latihan,” tegasnya.
Kendati begitu, Atiqoh menegaskan jika Full Marathon tak mungkin dicapai tanpa proses. Apalagi di usianya yang segera 52 tahun, latihan menjadi kuncinya mampu finish 42 KM. Atqoh sendir akhirnya finis dalam waktu 5 jam 46 menit.
“Ya harus latihan, nggak bisa sesuatu itu instan, tetap proses itu akan mempengaruhi hasil,” tandasnya.
Di event BorMar 2023, ada lebih dari 10.000 pelari ikut serta. Terbagi dalam tiga kategori jarak yakni 10K, Half Marathon dan Marathon. Dalam event tersebut turut serta 70 pelari dari berbagai negara asing. Selain itu, belasan pelari elite nasional juga turut serta.
BorMar 2023 juga konsisten menjadi ajang kaderisasi atlet. Yakni lewat Bootcamp Bank Jateng Young Talent, ajang pengembangan para atlet-atlet muda untuk berkompetisi dan mengembangkan potensinya di event lari bertaraf internasional. (faz/ham)