Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) menyayangkan keputusan PSSI yang tetap tidak melanjutkan penyelenggaraan kompetisi Liga 2.
M. Hardika Aji CEO APPI menyatakan, melanjutkan Liga 2 adalah salah satu janji dari para calon Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum PSSI yang kini telah menjabat.
“Seperti yang telah APPI sampaikan sebelumnya, dihentikannya Kompetisi Liga 2 ini akan menimbulkan banyak polemik terhadap kontrak-kontrak kerja para pesepak bola dan klub yang telah ditandatangani sebelumnya,” terangnya dalam rilis resmi, Minggu (5/3/2023).
Karena menurutnya, terdapat lebih dari 500 pesepak bola yang menggantungkan nasibnya pada kompetisi Liga 2 musim 2022/2023 ini.
Sementara itu, Andritany Ardhiyasa Presiden Exco APPI menyatakan, adanya wacana untuk menggelar mini turnamen, menurutnya bukan solusi terbaik dalam menanggulangi resiko dihentikannya Liga 2 musim 2022/2023.
Lebih lanjut, kata dia, kecuali dapat diterapkannya sistem dan verifikasi yang mengadopsi regulasi dari kompetisi resmi.
“Sebagai perwakilan dari pesepakbola di Indonesia, APPI akan tetap melindungi hak kontrak para pesepakbola,” ucapnya.
“Kami juga mengimbau bagi para pesepakbola yang kontraknya terdampak akibat penghentian liga untuk dapat segera berkomunikasi dengan APPI,” tambahnya.
Sebagai diketahui, keputusan tidak dilanjutkannya Liga 2 musim ini, merupakan keputusan yang dihasilkan dalam sarasehan sepak bola nasional yang dilakukan oleh PSSI bersama dengan perwakilan klub dari Liga 1 dan Liga 2 di Surabaya, pada Sabtu (4/3/2023) yang lalu.
Dan sebagai kelanjutan dari keputusan tersebut, Liga 2 akan dimulai pada musim baru 2023/2024, yang rencananya akan dimulai pada bulan November 2023 hingga bulan Juni 2024 mendatang.(ris/ihz/rst)