Jumat, 22 November 2024

Pelatih Sayangkan Keputusan Juri yang Merugikan Indonesia di Partai Final Silat SEA Games

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi - Pesilat putra Indonesia Rano Selamet Nugraga (kanan), Asep Yuldan Sani (tengah) dan Anggi Faisal Mubarok (kiri) beraksi dalam final nomor seni group putra Pencak Silat saat SEA Games 2023 di Chroy Changvar International Convention & Exhibition Center, Phnom Penh, Kamboja, Minggu (7/5/2023). Foto: Antara

Indro Catur Haryono kepala pelatih timnas pencak silat Indonesia menyayangkan keputusan juri pada babak final cabang pencak silat nomor tanding putri kelas B, pada SEA Games Kamboja, Rabu (10/5/2023).

Laga yang mempertemukan pesilat Indonesia, Safira Dwi Meilani, melawan wakil Vietnam di Chroy Changvar Convention Center Phnom Penh itu berlangsung dengan protes demi protes dari kedua kubu.

Indonesia unggul jauh dari lawan dengan skor 43-61. Namun, saat waktu menyisakan 18 detik, pertandingan tiba-tiba diberhentikan dan kemenangan jatuh kepada pesilat Vietnam.

“Safira secara poin unggul jauh dan masih ada sisa waktu 18 detik, dan dia belum ada melakukan pelanggaran apapun. Wasit melihat Safira terkena kuncian. Tapi (ekspresi sakit Safira) sebenarnya sudah (ada) dalam pertandingan. Safira dari babak pertama, lengannya sudah dislock. Tapi dia masih berjuang dan bertahan hingga poinnya unggul,” jelas Indro dilansir dari Antara, Rabu (10/5/2023).

“Kalau itu dianggap kuncian, itu tidak benar sama sekali karena harus ada prosesnya, hitungannya, dan (pesilat) terlihat tidak bisa bergerak secara pasti. Tapi Safira tendangannya masih kuat, pukulan masih bagus, kalau kesakitan iya, tapi dia belum menyerah,” ujarnya menambahkan.

Lebih lanjut, Indro mengatakan Safira memang memiliki riwayat cedera sebelum bertanding di babak final.

Selain itu, pihaknya telah melayangkan protes dan hal itu tengah diproses lebih dalam oleh pihak-pihak terkait.

“Ini lagi diproses, semoga diterima dan pertandingan akan berlanjut di 18 detik tersisa, dengan poin terakhir,” kata Indro.

Selain itu, Indro juga menyayangkan partai final di nomor tanding putri (-45 kg) yang menghadirkan perlawanan antara Suci Wulandari (Indonesia) kontra Malaysia. Pada laga tersebut, Suci harus puas dengan medali perak setelah lawan unggul dengan skor 36-33.

“Kalau untuk Suci, dia juga jauh lebih unggul. Kita saat itu dapat juri yang tidak fair. Beberapa kali saya protes juga tidak dihiraukan. Terlihat sekali kita sangat dirugikan. Jelas sekali serangan dari lawan, tendangan yang tidak kena, itu selalu nilai (lawan) naik terus. Apalagi poin Suci sudah unggul jauh dan memang terlihat sekali tidak fair. Itu bisa dilihat di video, apa ada tendangan dan pukulan yang masuk?” kata Indro.

Sementara itu, partai final dari belasan nomor pertandingan di pencak silat SEA Games 2023 berlangsung Rabu (10/5/2023) ini.

Sejauh ini, pesilat-pesilat Indonesia Iqbal Candra Pratama (tanding putra kelas F), Jeni Elvis Kause (tanding putri kelas C), dan Khoirudin Mustakim (tanding putra kelas A) menyumbangkan medali emas untuk kontingen Merah-Putih.

Lebih lanjut, selain Suci, medali perak juga didapatkan Muhamad Yachser Arafa (tanding putra kelas C) pada hari ini. (ant/ihz/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs