Peserta Liga 3 Jawa Timur (Jatim) terancam diskualifikasi jika terlibat keributan atau tawuran. Kesepakatan ini telah ditandatangani pemilik atau wakil 54 klub peserta Liga 3 Jatim.
“Kami membuat pakta integritas dengan klub peserta. Hal tersebut sebagai upaya dan langkah pencegahan terhadap tindakan-tindakan atau persepsi-persepsi negatif yang dapat merugikan sepakbola Jawa Timur,” kata Ahmad Riyadh Ketua Umum Asprov PSSI Jatim, Kamis (23/11/2023).
“Kalau ada pertandingan ribut, kacau, atau berujung tawuran langsung diskualifikasi,” tegas Riyadh.
Dengan adanya pakta integritas ini, Ahmad Riyadh berharap klub dan para suporternya patuh. Sehingga Liga 3 Jatim berlangsung aman. “Kompetisi Liga 3 harus terselenggara dengan baik. Mari kita jaga bersama,” pintanya.
Sementara itu, sejumlah poin pakta integritas ini adalah, tidak akan menjadi bagian dari segala bentuk perjudian dan/atau taruhan apapun dalam bentuk online ataupun secara langsung terkait dengan sepak bola. Termasuk
meminta atau memfasilitasi atau mencoba untuk meminta atau memfasilitasi orang lain untuk melakukannya.
Tidak akan menoleransi segala bentuk manipulasi (baik dengan menawarkan atau mencoba menawarkan suap atau dengan menerima atau mencoba menerima atau mencari suap) atau secara tidak sah mengubah atau mempengaruhi hasil atau aspek lain dari suatu pertandingan atau kompetisi sepakbola.
Tidak akan melakukan provokasi yang menimbulkan keributan sehingga tidak bisa menjaga stabilitas keamanan di tempat pertandingan berlangsung. Yang paling penting bersedia didiskualifikasi dari kompetisi Liga 3 Jatim musim 2023/2024 jika terbukti melakukan provokasi/membuat keributan/tawuran/kericuhan. (saf/ipg)