Jumat, 22 November 2024
Porprov Jatim VIII/2023

Keluarga Almarhum dan Tim Kabupaten/Kota Minta Pertandingan Cabor Tinju Dilanjutkan

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi cabang olahraga tinju di Porprov VIII/2023. Foto: Freepik

Keluarga almarhum petinju asal Bondowoso yang meninggal usai bertanding dan semua Kota/Kabupaten peserta Cabang Olahraga Tinju Porprov Jatim VIII/2023 minta pertandingan kembali dilanjutkan.

Agung Samsul Hadi, Technical Delegate Cabor Tinju mengatakan, keputusan ini berdasarkan hasil pertemuan manajer atau official team peserta Cabor Tinju.

“Semua Kabupaten/Kota yang berpartisipasi Cabor Tinju Porprov VIII Jatim ini, termasuk Kabupaten Bondowoso dan keluarga almarhum Farhat, sangat mengharapkan pelaksanaan Cabor Tinju tetap harus dilaksanakan,” kata Agung dalam keterangan tertulis pada Selasa (12/9/2023) sore.

Masing-masing Kabupaten/Kota juga telah membuat surat pernyataan terkait permintaan mereka. Salah satu alasan permintaan itu karena pembinaan. Salah satu hasil program pembinaan atlet-atlet daerah yaitu melalui jenjang Porprov.

“Permintaan ini kami sampaikan tanpa mengurangi ungkapan duka pada keluarga almarhum dan kontingen Kabupaten Bondowoso yang juga ikut berduka,” tutur pria yang juga menjabat wakil ketua Pengprov Pertina Jatim tersebut.

Sebelumnya, KONI Jatim menghentikan Cabor Tinju Porprov Jatim VIII/2023 setelah berkoordinasi dengan Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur.

Keputusan ini diambil akibat meninggalnya Farhat Mika Rahel Riyanto, salah satu petinju asal Bondowoso saat dalam perawatan di RSUD Jombang, Selasa (12/9/2023).

Pamflet ucapan duka bagi Farhat Mika Rahel Riyanto, atlet tinju asal Bondowoso. Foto: Instagram @konibondowoso
Pamflet ucapan duka bagi Farhat Mika Rahel Riyanto, atlet tinju asal Bondowoso. Foto: Instagram @konibondowoso

M. Nabil Ketua KONI Jatim menjelaskan, almarhum Farhat tiba-tiba pingsan saat menjalani pertandingan melawan Kabupaten Blitar di babak delapan besar.

Saat pertandingan, dalam pertandingan yang berlangsung cukup ketat di ronde pertama dan kedua, Farhat unggul secara penilaian. Namun di ronde ketiga Farhat tiba-tiba pingsan.

Dari itu, kemudian, tim medis di lapangan langsung melakukan penanganan di tempat, dengan memberikan bantuan pernapasan dengan tabung oksigen yang sudah disiapkan oleh pihak panitia.

Tapi karena kondisinya tak juga pulih, tim medis memutuskan untuk melarikan Farhat ke RSUD Jombang.

Tim dokter RS Jombang pun melakukan CT Scan, yang hasilnya ditemukan pendarahan di otak sang petinju. Dirawat di ruang ICU, tapi sampai pukul 02.30 WIB kesadaran Farhat juga belum pulih. Setelah ditunggu dua jam Farhat dinyatakan meninggal dunia.(iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs