Anthony Charles Sunarjo Ketua Pengurus Pusat Modern Pentathlon Indonesia (PP MPI) mengatakan, Indonesia siap menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Biathle/Triathle 2023 di Nusa Dua, Bali, pada 1-5 November.
PP MPI telah bertemu dengan Ario Bimo Nandito Ariotedjo Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) guna berkoordinasi lebih lanjut di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (4/7/2023).
“Kehadiran kami untuk melaporkan rencana PP MPI yang mendapat kepercayaan untuk menggelar Kejuaraan Dunia Biathle/Triathle UIPM 2023. PP MPI mendapat dukungan dari pemerintah (Kemenpora) dan pemerintah di daerah. Karena ajang ini melibatkan banyak negara dan akan diikuti sekitar 600 atlet,” kata Anthony, dilansir Antara.
Sebelumnya, Indonesia sudah mendapat kepercayaan menjadi tuan rumah dari Persatuan Internasional Pancalomba Modern atau Union Internationale de Pentathlon Moderne (UIPM) pada tahun lalu.
UIPM sebelumnya menyatakan, pemilihan Bali dilakukan sebagai upaya memelihara warisan yang telah ditinggalkan dalam Asian Games 2018, yang digelar di Indonesia. UIPM menyampikan, pancalomba modern terus berkembang di Indonesia.
Atlet-atlet muda Indonesia juga terus bermunculan, sehingga penunjukan Bali sebagai tuan rumah untuk kali pertama akan terus mendorong perkembangan olahraga pancalomba modern lebih jauh lagi.
“Kebanggaan luar biasa, kita akan melihat benua Asia menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Biathle/Triathle untuk pertama kalinya di Bali. Proses pemilihan tuan rumah yang kompetitif dan menginspirasi ini menekankan kesehatan dan daya tarik yang berkelanjutan dari olahraga dan kompetisi UIPM,” kata Klaus Schormann Presiden UIPM.
Sementara itu, Dito Ariotedjo yang didampingi Ardima Rama Putra Staf Khusus Bidang Peningkatan Prestasi dan pengembangan Industri Olahraga akan mendukung penuh untuk kesuksesan Kejuaraan Dunia Biathle/Triathle UIPM 2023.
“Terima kasih atas laporannya terkait akan digelarnya Kejuaraan Dunia Biathle/Triathle UIPM 2023. Kami akan dukung, karena ini juga kejuaraan dunia yang bisa mengharumkan olahraga Indonesia,” ujar Dito. (ant/fra/iss)