Jumat, 22 November 2024

FIFA Kembali Cek Kesiapan Kota Surabaya sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Perwakilan FIFA didampingi perwakilan Kementerian PUPR bersama Pemkot Surabaya meninjau kondisi Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu (25/2/2023). Foto: surabaya.go.id

Federasi sepak bola dunia (FIFA), Sabtu (25/2/2023) kemarin, kembali datang ke Kota Pahlawan untuk mengecek langsung kesiapan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) yang akan digunakan untuk pagelaran Piala Dunia U-20 2023.

Dalam pengecekan yang kesekan kali itu, FIFA juga didampingi langsung perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), PLN hingga Telkomsel.

Wiwiek Widayati Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya mengatakan, FIFA memang secara rutin akan mengecek progres (kemajuan) dari perbaikan-perbaikan di masing-masing venue yang ada di enam lokasi di Indonesia. Termasuk Stadion GBT yang berada di Kota Surabaya.

“Hari ini (Sabtu) mulai datang di Surabaya dan akan berkonsentrasi di GBT. Intinya mereka ingin mendengar progres yang sudah dicapai oleh tim di venue Kota Surabaya,” kata Wiwiek seperti dikutip surabaya.go.id, Minggu (26/2/2023).

Wiwiek menjelaskan, pemaparan dan pengecekan Stadion GBT dimulai dari ruang lingkup pekerjaan atau perbaikan yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR, dan akan diselesaikan sampai dengan Maret 2023. Baik bersifat fisik maupun yang procurement atau pengadaan.

“Mulai dari progres yang dijalankan oleh PUPR running well (berjalan dengan baik) sampai nanti batas waktunya adalah di Maret 2023,” ujarnya.

Selanjutnya, ia menjelaskan dari kesiapan PT. PLN (Persero) adalah soal tahapan proses instalasi, seperti menginstal main suplay power atau menginstal jaringan pada suplai PLN.

“Serta, mengerjakan untuk backup. Tadi juga disampaikan, baik yang ada di main stadium maupun yang ada di lapangan A, B, C dan sebagainya,” jelasnya.

Sementara untuk Telkom Indonesia, lanjut Kepala Disbudporapar itu, juga telah menyiapkan jaringan internet dengan menyiapkan 10 GB (gigabyte) di area Stadion GBT.

“Awalnya kami meminta 1,5 GB tapi mereka sudah bisa menyiapkan angka 10 GB. Saat ini mereka proses menarik jaringan-jaringan,” ungkapnya.

Dalam kesempatan kemarin pihak Pemkot Surabaya juga memaparkan soal Evacuation Plan (rencana evakuasi), yang oleh FIFA kemudian telah dinyatatakan sesuai standar keamanan.

“Jadi ada skenario yang sudah disiapkan Pemkot Surabaya, khususnya untuk menangkal akibat dari timbulan-timbulan manakala terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” terangnya.

Tidak melulu soal Stadion, Pemkot Surabaya bersama dengan FIFA juga membahas tentang city dressing (membalut kota), sebagai upaya dalam mempromosikan Kota Surabaya terkait penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023.  Pihak pemkot telah mengajukan beberapa konsep kepada FIFA.

Wiwiek memastikan bahwa pihaknya akan terus berkonsultasi dan berdiskusi bersama FIFA, khususnya menjelang pelaksanaan Piala Dunia U-20 2023 di Kota Surabaya.

“Ketika FIFA stay (tinggal) di Surabaya sekian hari, artinya ada ruang yang bisa kita gunakan. Ada ruang diskusi yang bisa kita manfaatkan,” pungkasnya. (bil/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs