Jumat, 22 November 2024

Catatan Paruh Musim: Jatuh Bangun Persebaya Menggapai Target Juara

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Persebaya kalah empat gol tanpa balas saat berhadapan dengan Persik Kediri di Stadion Brawijaya, Jumat (27/10/2023) sore. Foto: Persebaya

“Kami melakukan kesalahan-kesalahan sendiri yang akhirnya kemasukan.”

Ucapan itu meluncur dari mulut Josep Gombau setelah Persebaya dihajar Persik empat gol tanpa balas di Stadion Brawijaya Kediri Jumat (27/10/2023) lalu. Juru taktik berusia 47 tahun itu gagal membawa skuad Bajol Ijo menang selama empat pertandingan berturut-turut.

Hanya berselang dua hari setelah Persebaya menelan hasil pahit itu, Josep Gombau digantikan oleh Uston Nawawi untuk mengisi posisi pelatih kepala. Kabar itu mencuat setelah website resmi Persebaya merilis berita tersebut.

Kamis, 26 Oktober 2023 menjadi mimpi buruk bagi Persebaya. Menjalani putaran pertama dengan sempoyongan. Lini depan tumpul, lini belakang keropos, dan lini tengah bolong. Permainan amburadul.

Bermain di Kediri, Persebaya dibuat tak berdaya oleh Persik. Serangan demi serangan menghujam barisan pertahanan tim asal Kota Pahlawan.

Song Ui Yong yang tiba-tiba dipasang sebagai centre back berusaha mencegah Flavio Silva melakukan akselerasi. Riswan Lauhin menempel Yohanes Pahabol. Ernando Ari bertahan mengamankan gawang. Tetapi, kegigihan anak asuh Marcelo Rosipade mampu memporak-porandakan benteng pertahanan yang dibangun susah payah oleh skuad Green Force.

Adi Eko Jayanto yang berdiri tanpa pengawalan, berhasil membuktikan diri dengan memanfaatkan bola rebound. Hanya sekali sentuhan dengan kaki kanan, tembakan Adi mengoyak gawang Persebaya. Pemain kelahiran Kediri itu, mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-47.

Menit pertandingan masih panjang, tapi Persebaya masih kesulitan memecah kebuntuan. Berulang kali melepaskan tembakan, semuanya mentah. Memasuki menit ke-55 malapetaka justru kembali menimpa Persebaya. Kali ini Song Ui Yong yang bermaksud menghalau bola, sundulannya justru masuk ke gawang sendiri. Persik semakin di atas awan dengan unggul dua gol.

Tak butuh waktu lama, pada menit ke-61 Persik kembali membuat Persebaya tunduk. Kali ini Flavio Silva menambah pundi-pundi gol melalui tandukannya yang dengan keras merobek jala Persebaya. Ernando kebobolan untuk ketiga kalinya.

Belum berhenti menerkam Bajol Ijo, Persik kembali memaksa Ernando Ari memungut bola dari sarangnya pada menit ke-65, setelah Flavio Silva untuk kedua kalinya mengobok-obok barisan pertahanan Persebaya. Diawali dribbling sambil menari, pemain asal Portugal itu berhasil melepaskan tendangan keras menjebol gawang Persebaya.

Di sisa menit yang ada, untuk memperkecil kedudukan saja Persebaya sudah tidak mampu. Serangan yang dibangun seluruhnya bisa dibaca oleh pemain Persik.

Setelah pertandingan terakhir paruh musim itu, peringkat Persebaya anjlok. Tim yang berdiri pada tahun 1927 itu, kini menempati peringkat ke-11 klasemen sementara Liga 1 musim 2023/2024. Masih sangat jauh dari target juara yang digembar-gemborkan sebelum memulai Liga.

Bukan kali ini saja Persebaya mendapat rentetan hasil buruk. Sebelumnya, pada awal musim, Persebaya juga menghadapi hal yang sama; susah menang. Bahkan tercatat, Persebaya telah mencopot Aji Santoso yang sempat menukangi skuad Bajol Ijo di awal musim. Selain itu, juga telah mengakhiri kerja sama dengan Bejo Sugiantoro dan Mustaqim sebagai asisten pelatih. Liga baru berlangsung enam pertandingan Persebaya sudah terseok-seok dan merombak susunan tim pelatih.

Sebetulnya, Persebaya tidak mendepak Aji, tetapi memberikan jabatan baru di bawah pelatih kepala. Hanya saja, pria asal Kepanjen Malang itu menolak dan lebih memilih hengkang. Baginya, posisi baru itu tidak mempresentasikan dirinya.

Kekosongan kursi pelatih pada pekan ketujuh itu, diisi oleh Uston Nawawi. Siapa sangka? Pria kelahiran Sidoarjo itu tampaknya mampu membuat Bonek kembali tersenyum. Ia hadir di tengah kekalutan dengan membawa obat rindu akan kemenangan.

Pria berambut cepak itu berhasil meraup empat kemenangan dan satu kali imbang saat menjadi caretaker Persebaya. 13 poin telah ia persembahkan untuk tim asal Surabaya itu.

Dari semua pertandingan yang telah dilakoni, Uston mempunyai ciri khas strategi, yakni “yang penting hasil akhir”.

“Kalau bermain bagus tapi tidak menang ya tidak dapat tiga poin. Jadi, sepak bola itu yang penting hasil akhir, diserang tidak ada masalah,” kata Uston usai berhasil membungkam PSM Makassar, pada Jumat 18 Agustus yang lalu.

Uston yang terkenal dengan obrolan singkat padat, di awal putaran kedua nanti akan kembali menahkodai Persebaya. Keberhasilannya dalam memimpin skuad Green Force di masa peralihan dari Aji Santoso ke Josep Gombau, kembali dinantikan oleh Bonek.

Memang, rapor jeblok adalah musuh dalam peperangan. Semua tim sepak bola pasti pernah merasakannya. Persebaya sendiri, musim ini telah mencatatkan rekor mengganti dua pelatih dalam putaran pertama.

Jelang putaran kedua, tim dengan kebanggaan warna hijau itu, kembali mencari komposisi tim yang lebih baik untuk memutus tren negatif.

Dalam laman resminya, Persebaya juga menuliskan kode jika dalam busra transfer nanti, akan melakukan perombakan tim. Yakni mulai dari mendatangkan sejumlah pemain asing hingga lokal, untuk menggantikan pemain yang akan dilepas.

Untuk suporter, selain menuntut perbaikan dan mengharap cepat bangkit, saat ini hanya bisa menantikan terobosan yang akan diambil oleh tim manajamen untuk mengarungi putaran kedua. Wajar, suporter adalah tiangnya sepak bola. Tanpa suporter sepak bola tidak ada artinya. Lekas berbenah, Persebaya. (ris/bil/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs