Sabtu, 23 November 2024

Buntut Kericuhan, Pemain SMAN 9 Surabaya Diskors Setahun di Kompetisi Basket Jatim

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Kompilasi tangkapan layar video kericuhan dalam kompetisi basket Piala Wali Kota Surabaya Senin (20/2/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Jawa Timur menjatuhkan tiga saksi bagi SMAN 9 Surabaya usai memicu kericuhan dalam kompetisi basket Piala Wali Kota Surabaya.

Grace Evi Ekawati Ketua Umum Perbasi Jatim menyebut, siswa pemain tim basket putra SMAN 9 Surabaya yang sudah mengaku memukul lebih dulu pemain SMAN 5 Surabaya, diskors selama setahun ke depan dalam seluruh kompetisi cabang olahraga (cabor) basket yang diadakan di Jawa Timur.

“Anak yang bersangkutan, pelaku utama yang menyebabkan suporter lain turun, dia yang mulai, jadi dia diskors satu tahun, tanggal kemarin (23 Februari) sampai tahun depan di seluruh event apapun di Jatim yang diadakan di cabor basket. Dia gak bisa ikut karena melakukan perbuatan yang kita kecam,” terang Evi, Sabtu (25/2/2023).

Kedua, tim putra sekaligus suporter pengiring dihukum tidak boleh mengikuti kompetisi basket yang diselenggarakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya selama setahun ke depan.

“Tim putra dan suporter yang mengiringi, tim putra karena ada suatu kesalahan, jadi diskors juga, tapi di acara yang sama. Artinya di acara yang diselenggarakan Pemkot Surabaya apapun itu event basket, tim putra dan suporter SMAN 9 gak boleh ikut setahun,” tambahnya.

Ketiga, tim putri yang tidak melakukan tindakan serupa tetap diperbolehkan bermain namun tanpa dukungan suporter.

“Ketiga, tim putri karena (Piala Wali Kota Surabaya) sedang berlangsung, jadi boleh bertanding tapi gak pakai suporter, karena dalam masa skorsing. Jadi gak bisa menemani tim putri di event apapun yang diadakan oleh Pemkot Surabaya. Karena suporter diskors,” bebernya.

Evi berharap hukuman yang ditetapkan usai kesepakatan dengan seluruh pengurus Perbasi Jatim ini memberi efek jera bagi peserta lain, agar tidak bermain di luar aturan.

“Setelah rapat seluruh pengurus Perbasi, kita memanggil SMAN 9 yang melakukan pemukulan apa yang terjadi sebenarnya. Sanksi harus diberikan karena perbuatan itu dikecam atau tidak diperkenankan. Memberi efek jera agar jangan pernah bermain diluar rule pertandingan basket dan jangan berefek ke yang lain,” tandasnya.

Diketahui, pemain basket putra SMAN 9 Surabaya dan SMAN 5 Surabaya ribut di lapangan basket GOR Pancasila Senin (20/2/2023). Pertandingan itu berakhir ricuh saat tim SMAN 9 memukul lebih dulu usai kalah skor dalam kompetisi basket Piala Wali Kota Surabaya.(lta/dfn/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs