Atlet Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang tergabung dalam tim Petanque Jatim berhasil meraih juara umum pada Babak Kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (BK PON) 2023 yang digelar pada 8-13 Juli 2023 di Tabanan, Bali
Total medali yang diraih yakni sembilan, dengan perincian empat emas, satu perak dan empat perunggu.
Nurhasan Rektor Unesa yang juga Ketua Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Jatim mengatakan, dengan kemenangan tersebut, tim Petanque Jatim dipastikan akan mengikuti PON 2024 ke XXI Aceh Sumatera Utara.
“Kemenangan sebagai juara umum ini berkat latihan keras saat persiapan, serta tidak lupa dukungan dari ketua KONI Jatim dan bidang prestasi,” ucapnya, Jumat (14/7/2023).
Setelah tuntas bertanding di BK PON, kata dia, para atlet akan menjalani Puslatda Jatim untuk persiapan PON dan akan mengirimkan para atlet masuk Training Center (TC) di Thailand atau Malaysia.
Selain itu, para atlet juga akan bersiap untuk turun di Porprov mengikuti daerahnya masing-masing.
“Sebelumnya kita akan melakukan uji coba kejuaraan Internasional, untuk mengasah kemampuan para atlet akan turut berlaga di moment persiapan Porprov,” ujarnya.
Sebagai informasi, sembilan medali yang diraih atlet Unesa, yakni Medali Emas Triple Woman oleh Anjani Dwi Apriliah, Dhita Nur Fadila dan Sephia Febriyanti, Medali Emas Triple Mix 1 Putra 2 Putri oleh Anjani Dwi Apriliah, Dhita Nur Fadila dan Bagas Syarief Hidayat, Medali Emas Beregu Putra oleh Dhoni Wahyu Krisbiantoro, Aris Muladana, M. Arif Wahindra dan Dwi Yanuar Rizki.
Serta, Medali Emas Beregu Putri oleh Anjani Dwi Apriliah, Erza Fitria Fatma, Sephia Febriyanti dan Njelita Ferlinasari, Medali Perak Double Woman oleh Anjani Dwi Apriliah dan Dhita Nur Fadila, Medali Perunggu Triple Man oleh Aris Muladana, Dwi Yanuar Rizki dan Dhoni Wahyu Krisbiantoro.
Dan Medali Perunggu Shooting Man oleh Bagas Syarief Hidayat, Medali Perunggu Single Man oleh Dhoni Wahyu Kristiantoro, Medali Perunggu Triple Mix 2 Putra 1 Putri oleh Dhoni Wahyu Krisbiantoro, Enjelita Ferlinasari dan M. Arif Wahindra.(ris/faz)