Jumat, 22 November 2024

PSSI Jatim Pastikan Liga 1 Lebih Ketat, Pascatragedi Kanjuruhan Malang

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Ahmad Riyad Ketua PSSI Jatim,. Foto: Humas Asprov PSSI Jatim

Pasca tragedi kerusuhan suporter Arema FC usai laga kandang tim kebanggaannya melawan Persebaya kalah skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan Malang, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memastikan aturan gelaran Liga 1 diperketat.

Ahmad Riyadh Ketua PSSI Jatim sekaligus Exco PSSI menyampaikan, bentuk sanksi yang dijatuhkan pada Arema FC akan ditentukan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Tapi ia memastikan aturan akan lebih ketat pasca kerusuhan suporter yang sebelumnya, pekan ke-10 juga terjadi. Saat itu dilakukan oleh suporter Persebaya di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.

“Iya, pasti bakal lebih keras lagi karena sudah ada contohnya. Mungkin kalau dia di-banned tidak boleh main sama sekali kan rugi, tapi dibidangnya Komdis ya. Tapi hukum itu kan menyesuaikan untuk pembinaan, hukum itu harus berkembang, dinamis, tidak boleh statis. Mengikuti kebutuhan pasar,” tambahnya.

Tetapi yang jelas, Liga 1 dihentikan sementara selama sepekan untuk dievaluasi.

“Sementara satu minggu kita lihat evaluasi bagaimana, dampaknya ini. Ini bukan main-main korbannya lebih dari 128 orang. Bahkan infonya masih simpang siur berkembang terus sampai hari ini. (Sanksi Arema) Komdis mulai kemarin sudah dirapatkan hasilnya pasti diomongkan. Minggu depan akan mulai atau tidak akan ada pengumuman lebih lanjut,” kata Riyadh lagi.

Sebelumnya diberitakan, Mochamad Iriawan Ketua Umum PSSI dalam website PSSI, Minggu (2/10/2022) menyatakan, Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini.

Sementara Hadian Lukita Direktur Utama LIB, dalam siaran persnya, Minggu (2/10/2022) dini hari menyatakan, PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah memutuskan untuk menghentikan Liga 1 Indonesia musim ini selama satu pekan. (lta/gat/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs