Jumat, 22 November 2024

PSSI Berencana Turunkan Tim Investigasi Usut Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
suasana Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur saat dipenuhi penonton. Foto: Antara

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) berencana menurunkan tim investigasi ke Malang, Jawa Timur (Jatim), pascakerusuhan di Stadion Kanjuruhan, usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya, Sabtu (1/10/2022) malam.

Tim investigasi tersebut punya tugas memastikan secara detail bagaimana insiden tersebut terjadi, mulai dari awal kerusuhan terjadi hingga para korban meninggal dunia.

Buari, Redaktur Malang Posco Media pada Radio Suara Surabaya, Minggu (2/10/2022) yang menghadiri pertandingan semalam mengatakan, kericuhan dimulai dari beberapa Suporter Arema FC yang memaksa masuk ke lapangan karena tidak puas timnya dikalahkan Persebaya di kandang sendiri.

“Awalnya, ada satu sampai dua orang suporter yang masuk (ke lapangan), tapi berhasil dihalau petugas. Kemudian yang lain (Aremania) tiba-tiba terpicu dan ikut masuk ke dalam lapangan. Sempat ada insiden saling pukul antara suporter dan petugas keamanan. Mereka (suporter) sempat dipukul mundur dan dikejar petugas dengan pentungan termasuk pakai K9 (anjing polisi), tapi akhirnya masuk dengan jumlah yang lebih banyak lagi,” ujarnya.

Kemudian, sambung Buari, petugas langsung menembakkan gas air mata ke arah para suporter yang masuk lapangan karena melihat ada beberapa petugas yang dikeroyok.

Selain itu, lanjut dia, gas air mata juga terlihat ditembakkan ke arah tribun Selatan Stadion Kanjuruhan.

“Tidak ada sama sekali lempar-lemparan flare, hanya penonton (suporter) itu memaksa masuk ke lapangan dan melempari petugas dengan barang bawaan mereka,” jelasnya.

Dia menambahkan, banyak suporter di dalam Stadion Kanjuruhan mengalami keppanik dan memutuskan untuk keluar dari stadion waktu kerusuhan berlangsung. Akibatnya, banyak yang berdesak-desakan hingga terjatuh dan terinjak-injak.

“Panik. Jadi ya dusel-duselan (desak-desakan), antara mau keluar dan menyelamatkan temannya yang kena gas air mata,” jelasnya.

Sekadar diketahui, insiden kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang mendapatkan sorotan internasional.

Tragedi itu juga mengakibatkan sedikitnya 130 orang meninggal dunia, dua di antaranya personel kepolisian. Sampai sekarang, masih ada 18 jenazah yang belum teridentifikasi.

Terkait peristiwa tragis itu, Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya, Gubernur Jatim, Menpora dan Kapolri akan berkunjung ke Malang, Jatim. (bil/rid)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs