Gilang Widya Pramana Presiden Arema FC siap bertanggung jawab secara penuh atas tragedi Kanjuruhan yang terjadi paska pertandingan pekan kesebelas liga 1 yang mempertemukan Arema dengan Persebaya.
“Saya selaku presiden Arema FC, siap bertanggung jawab penuh atas insiden itu. Kami mohon maaf sebesar-besarnya, kami sangat syok dan sedih karena banyaknya korban,” ucapnya saat melalukan konferensi pers di kantor Arema FC, pada Senin (3/10/2022).
Dalam kesempatan itu, ia mengatakan tidak menduga akan terjadi tragedi seperti itu, dan menyesali kejadian yang membuat korban berjatuhan.
“Kejadian itu di luar prediksi, di luar nalar. Di pertandingan itu semua pendukung kita, tidak ada satu pun pendukung lawan. Bagaimana bisa kejadian menewaskan ratusan orang. Kejadian yang mungkin tidak akan ada di dunia,” ucapnya.
Ia menyatakan, atas kejadian itu dirinya siap untuk memberi bantuan dan santunan kepada seluruh korban tragedi Kanjuruhan itu, baik yang meninggal dunia maupun yang mengalami luka-luka.
“Kita siap memberi bantuan, meskipun apa pun yang kami lakukan tidak akan bisa mengembalikan nyawa korban,” ucapnya.
Sementara itu, terkait dengan sanksi, ia menyatakan siap menerima keputusan apa pun yang diberikan oleh PSSI maupun pemerintah.
“Saya siap menerima apa pun. Sanksi apapun yang akan didapatkan. Saya tidak ada maksud mencari uang. Selama jadi presiden tidak ada satu rupiah masuk ke rekening. Tidak mencari uang di Arema,” tegasnya.
Menurutnya, yang utama adalah penanganan terhadap korban akibat tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober malam itu.
Ia berharap, ke depan tidak ada lagi nyawa yang hilang akibat kejadian seperti itu. Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan bahwa peristiwa itu sekaligus menjadi pelajaran untuk lebih berbenah dan diambil hikmahnya.(ris/iss)