Jumat, 22 November 2024

Pemkot Surabaya Kebut Pemasangan Geomembran dan Penanaman Pohon Jelang Piala Dunia U-20

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Pemkot Surabaya percepat pemasangan Goemembran di PLTSa Benowo. Foto: surabaya.go.id

Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur memasang geomembran (terpal) dan mempercepat penanaman pohon di kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Benowo. Hal tersebut dilakukan guna mencegah bau busuk menjelang penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tahun 2023.

Agus Hebi Djuniantoro, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkot Surabaya mengatakan, bau tersebut berasal dari fermentasi sampah yang ada di kawasan itu. Fermentasi menimbulkan gas metan dan sulfur, sehingga menyebabkan bau kurang sedap.

Agus mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya, di antaranya meminta pengelola PLTSa Benowo untuk menutup tumpukan sampah dengan geomembran, supaya gas yang ditimbulkan tidak keluar menyebar.

“Sampai sekarang pengerjaan pemasangan geomembran sudah lebih dari 50 persen. Kami kebut dan targetkan awal September sudah harus selesai, tertutup semuanya. Karena nanti akan ada inspeksi dari FIFA untuk mengecek hasil pengerjaan ini. Apalagi, kalau ditutup semuanya kan juga lebih cantik secara estetika-nya,” ujar dia, Selasa (9/8/2022) seperti yang dilansir dari laman resmi Pemkot Surabaya.

Cara kedua yaitu dengan menambahkan methane capture di TPA tersebut, di mana pipa-pipa atau blower yang dipasang di bawah TPA Benowo yang bernama methane capture akan menangkap gas metan dari sampah-sampah itu lalu diolah pada generator, hingga akhirnya bisa menjadi energi listrik.

Ketiga, sampah yang baru datang atau sampah harian, disemprot oleh bakteri mikroorganisme untuk menyerap bau-bau yang ditimbulkan dari sampah baru tersebut.

“Jadi, ketika baru sampai di TPA langsung kita semprot bakteri mikroorganisme, sehingga baunya tidak terlalu menyengat,” kata Hebi.

Keempat, DLH Surabaya memperbanyak penanaman pohon di sekeliling kawasan TPA yang ditanami berbagai macam pohon, mulai dari pohon bambu dan pohon besar lainnya. Penanamannya pun dibuat bertingkat, sehingga pepohonan itu nantinya akan berbentuk tangga-tangga, dan sampah yang ada di TPA itu tidak akan terlihat dari jalan raya yang baru dibangun.

“Penanaman pohon itu sudah kami kebut sejak bulan lalu, dan saat ini sudah ada lebih dari 3.500 pohon yang kami tanam. Pohonnya pun bermacam-macam, sehingga nanti di kawasan TPA itu akan terlihat hijau, dan bukan lagi tumpukan sampah,” jelas Hebi.(des/dfn/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs