Jumat, 22 November 2024

Maroko Tuntut Adidas Tarik Kostum Aljazair Karena Pencurian Budaya

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Skuad timnas Aljazair berpose sebelum laga kualifikasi Piala Dunia antara Aljazair dan Kamerun di Stadion Omnisport de Douala di Douala, Kamerun, (25/03/2022). Foto: AFP

Maroko meminta perusahaan perlengkapan olahraga Jerman, Adidas, agar membatalkan desain kostum sepak bola timnas Aljazair karena dituding mencuri “warisan budaya Maroko”.

Seperti disiarkan AFP, Jumat (30/9/2022) yang dikutip dari Antara, Mourad Elajouti pengacara Maroko, atas nama kementerian kebudayaan negara ini, menyebut pola desain geometris yang dikenal sebagai “zellige” dan umum dalam mosaik keramik multiwarna Maroko, muncul di bagian atas kostum timnas Aljazair.

Dalam sebuah surat yang dikirimkan kepada Kasper Rorsted CEO Adidas, Elajouti menuntut penarikan kostum itu dalam waktu dua pekan karena diklaim “terinspirasi oleh seni” zellige Maroko.

Dalam salinan surat yang dilihat AFP itu, pengacara Maroko mencela “perampasan budaya dan upaya untuk mencuri warisan budaya Maroko”.

Pada Jumat (23/9/2022), Adidas merilis di Twitter foto jersey baru timnas Aljazair untuk musim 2022-2023 yang dikatakan “terinspirasi oleh budaya dan sejarah”.

Desainnya, menurut Adidas, terilhami Istana Mechouar di Tlemcen di barat laut Aljazair.

Maroko dan Aljazair sejak lama berselisih mengenai wilayah Sahara Barat yang disengketakan kedua negara yang menjadi tempat Front Polisario dukungan Aljazair menuntut merdeka dari Maroko.

Aljazair memutuskan hubungan diplomatik pada Agustus 2021 seraya menuduh Rabat melancarkan “tindakan bermusuhan” yang menurut Maroko “sama sekali tidak dapat dibenarkan”.

“Kementerian Kebudayaan Maroko berhak menggunakan semua upaya hukum yang bisa dilakukan di hadapan pengadilan Jerman dan internasional,” tambah pengacara itu dalam surat tersebut.

Dia juga mengancam akan membawa kasus itu “ke hadapan organisasi-organisasi yang berkaitan dengan perlindungan warisan dan hak cipta”, termasuk Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO).

Wartawan dan pembawa acara TV Abdellah Tourabi termasuk di antara beberapa media sosial Maroko yang mengolok-olok langkah tersebut.

“Kita sedang mendalami hal absurd!” kata dia, seraya melontarkan sinisme bahwa apakah “Spanyol juga akan menggugat Maroko atas sebagian besar kuliner kita yang diambil dari Arab setelah mengambilnya dari Persia dan Turki yang dari siapa kita meminjam Kaftan dan simbol-simbol lainnya.”.(ant/gat/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs