Jumat, 22 November 2024

300 Pesepeda dari 83 Kota Ikuti Kediri Dholo KOM Challenge Mulai Hari Ini

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Lintasan kelok 9 yang akan dilalui oleh peserta Kediri Dholo Kom Challenge. Foto: Istimewa

Sebanyak 300 lebih pesepeda dari 83 kota di Indonesia akan bersaing dalam event sepeda Trilogi Jawa Timur yang bertajuk Kediri Dholo KOM Challenge, pada 3-4 Desember 2022.

Azrul Ananda Founder Mainsepeda yang juga sebagai penyelenggara kegiatan tersebut mengatakan, balap sepeda itu akan menempuh jarak 211,8 kilometer.

Ia bertekad, Kediri Dholo KOM Challenge akan menjadi salah satu kejuaraan sepeda paling ikonik di Indonesia.

“Salah satunya karena punya segmen tanjakan paling mengesankan bernama Kelok 9 dan gigi 1,” ucapnya dalam press conference di Surabaya, pada Jumat (2/12/2022) sore.

Ia mengatakan, Kelok 9 terinspirasi dari Lombard Street di San Francisco, Amerika Serikat, yakni berupa tanjakan terjal dibentuk berkelok-kelok di tengahnya untuk memaksa pebalap harus zig zag mengikuti kelokan dan kemiringannya konstan pada kisaran 17 persen.

“Ini seperti teater orang tersiksa, teater yang fotogenik. Jika di Tour de France atau Giro d’Italia, spot seperti itu dibuatkan tribun, semoga nanti ada inspirasi membuat tribun di sana agar penonton bisa menikmati aksi para pebalap tersiksa,” ujarnya.

Irvan Widyanto (empat dari kiri) Asisten II Sekkota Surabaya Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota, ditemani Azrul Ananda penyelenggara Kediri Dholo KOM Challenge saat berada di Surabaya, pada Jumat (2/12/2022) sore. Foto: Istimewa

Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan bahwa ajang balap sepeda itu telah digelar pertama kali pada Desember 2021.

Saat itu, Kediri Dholo KOM Challenge menjadi ajang balap sepeda pertama di Indonesia yang diberi izin oleh pemerintah di tengah pandemi yang masih belum sepenuhnya melandai, dan diterapkan dengan sistem bubble.

”Tahun ini Kediri Dholo kami gelar lagi, sekaligus ini menjadi rangkaian dari trilogi Jawa Timur,” ucapnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan, event itu merupakan rangkaian terakhir dari Trilogi Jatim, dimulai dari Bromo KOM Challenge 2022 pada bulan Mei, kemudian dilanjutkan dengan Banyuwangi Bluefire Ijen KOM Challenge 2022 pada September.

Kata Azrul, kehadiran Trilogi Jatim itu untuk mewadahi pebalap yang ingin senang-senang maupun yang kompetitif ingin mengejar kemenangan.

”Jadi, karena Kediri Dholo ini pamungkas, nanti akan ada dua podium. Satu untuk event-nya, satu untuk triloginya,” terangnya.

Sementara itu, Irvan Widyanto Asisten II Sekkota Surabaya Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota, mengatakan, kejuaraan tersebut sejalan dengan semangat Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya.

“Mas Wali memang membuka selebar-lebarnya event yang bisa menarik orang untuk datang ke Surabaya. Seperti event-event Mainsepeda ini sebab event seperti ini efek dominonya bisa ke PAD (Pendapatan Asli Daerah) kita,” ucapnya.

Menurutnya, Wali Kota Surabaya memang ingin Surabaya menjadi kota yang ramah sepeda.

“Tahun depan kami sudah menambah sejumlah fasilitas-fasilitas sepeda,” ujarnya.

Untuk diketahui, event balap sepeda itu akan digelar selama dua hari berturut-turut. Yakni, start dari Balai Kota Surabaya bergerak menuju Kediri. Ada tiga pemberhentian, yakni di Kantor Bupati Mojokerto, Kantor Kecamatan Pare, serta Gedung Teater dan Museum Kelud. Kemudian, garis finis berada di Kantor Bupati Kediri.(ris/dfn/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs