Melalui perjuangan Khalimatus Sadiyah yang berpasangan dengan Leani Ratri Oktila, Indonesia sukses meraih medali emas pertama dari cabang ganda putri para-badminton SL3-SU5 di Paralimpiade Tokyo, Sabtu (4/9/2021) kemarin.
Setelah kesuksesannya di Paralimpiade, perempuan 22 tahun asal Mojokerto itu akan memperkuat kontingen Jatim pada Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI Papua mendatang. Hal ini disampaikan langsung oleh Roy Soselisa Ketua Komite Paralimpik Nasional (NPC) Jatim kepada Radio Suara Surabaya, Minggu (5/9/2021) sore.
“Sebelum Khalimatus menjalankan laga finalnya di Paralimpiade Tokyo, kami menyelenggarakan apel gelar Puslatda di Unesa. Dalam apel gelar itu kami berdoa untuk Khalimatus, salah satu atlet yang nantinya memperkuat kontingen Jatim di pekan paralimpik,” ujarnya.
Roy mengaku, prestasi yang ditorehkan perempuan yang akrab disapa Alim tersebut memang membanggakan, namun tidak mengejutkan. Ini karena ia mengakui secara kemampuan, beberapa atlet kontingen Indonesia unggul dan memberikan harapan atas raihan medali emas di Paralimpiade Tokyo. Salah satunya melalui atlet Khalimatus Sadiyah.
Mereka juga sudah melalui beberapa tahapan sebelum Paralimpiade Tokyo digelar, dengan mengikuti beberapa kompetisi di luar negeri. Dari beberapa kompetisi tersebut, Roy menyebut atlet paralimpiade itu juga menghasilkan deretan prestasi.
“Kalau tidak salah pada 18 Agustus saat diwawancarai Suara Surabaya, kami menunjukkan optimistis itu. Bahwa prestasi ganda putri di Olimpiade (Greysia Polii dan Apriyani Rahayu), akan disusul di Paralimpiade. Dan puji syukur, doa kami terjawab melalui Khalimatus Sadiyah,” paparnya.
Dalam Peparnas nanti, Roy mengatakan kontingen Jatim akan menargetkan 21 medali emas, 13 perak dan 16 perunggu. Para atlet paralimpik itu akan bertanding di 10 cabang olahraga, di antaranya atletik, boccia, bulu tangkis, judo tunanetra, menembak, panahan, renang, sepak bola, tenis meja, dan catur.
Roya juga meminta masyarakat Jatim untuk terus mendukung atlet paralimpik yang akan berlaga di Peparnas nanti. Ia meyakinkan, bahwa kaum disabilitas juga tak kalah berprestasi dengan kaum non-disabilitas.
“Wajah disabilitas Indonesia lebih terangkat. Mereka memiliki hak yang sama dan berjuang bersama. Siapapun penyandang disabilitas, jangan pernah malu. Kalian juga bisa berkarya demi bangsa ini,” ujarnya.(tin/den)