Sirkuit Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat bisa menjadi primadona baru dunia balap internasional ketika pengerjaannya rampung dan mendapat restu dari Dorna Sports untuk menjadi venue gelaran MotoGP tahun depan.
“Kalau sudah jadi, ini sirkuit bagus banget, indah, flowing (mengalir), termasuk sirkuit cepat. Itu akan menjadi primadona baru balapan,” kata pengamat otomotif Arief Kurniawan seperti yang dilansir Antara, Kamis (22/7/2021).
PT Pengembang Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC), selaku pengembang kawasan Mandalika, sedang mengejar target penyelesaian pembangunan sirkuit jalan raya sepanjang 4,3 km yang memiliki 17 tikungan itu demi memenuhi syarat dan lolos homologasi dari FIM selaku otoritas balap motor internasional.
Mandalika Grand Prix Association, selaku operator sirkuit dan promotor, mengungkapkan lewat media sosial bahwa hingga pertengahan Juli, progres kumulatif pekerjaan konstruksi sudah mencapai 81,42 persen, dengan pekerjaan yang hampir 100 persen selesai antara lain run-off gravel (99%), run-off grass (95%), tunnel & retaining wall utara (98%), outer & inner service road (95%) dan pemasangan concrete barrier (99%).
“Realistisnya di sini nih, kalau melihat update itu memang (kesiapan sirkuit) masih jauh dari persyaratan karena paddock aja masih belum ada,” kata Arief.
Meski belum lolos homologasi dari FIM, Sirkuit Mandalika telah menjadi bagian kalender World Superbike (WSBK) sebagai tuan rumah seri ke-11 pada 14 November nanti, sedangkan rencana sebagai tuan rumah MotoGP harus diundur ke Maret tahun depan.
Pengerjaan aspal dan track lane ditargetkan rampung akhir Juli sebelum kedatangan perwakilan FIM yang akan melakukan homologasi. Normalnya selambat-lambatnya tiga bulan sebelum tanggal event, untuk menentukan kelayakan Sirkuit Mandalika sebagai venue kejuaraan dunia balap.
“Ini kita tidak bicara soal situasi covid dulu, tapi bicara textbook-nya FIM. Kalau inspeksi ini biasanya sudah paket komplit… dalam artian, sirkuit secara komplit tentu antara lain aspal, run-off, terus fasilitas lain seperti pit dan paddock building, akses pusat medis, helipad, terus rumah sakitnya di mana,” kata Arief melanjutkan.
Menurut mantan pemimpin redaksi Tabloid Bola itu, jika semua fasilitas itu dilengkapi dengan baik, maka Sirkuit Mandalika akan menjadi primadona baru olah raga balap.
Bahkan Arief yakin Sirkuit Mandalika bisa mengalahkan pamor Sirkuit Sepang, Malaysia dan Chang, Thailand, yang telah terlebih dahulu menuai kesuksesan menjadi tuan rumah MotoPG, karena calon sirkuit kebanggaan Indonesia itu memiliki nilai jual yang unik dilihat dari lokasinya.
“Kalau bahasa jualannya itu Mandalika memiliki unique selling point, tempatnya di kawasan ekonomi khusus, pantainya juga indah. Memang saat ini aksesnya susah, tapi itu dalam empat-lima tahun ke depan aksesnya akan mudah, butuh proses lah,” kata Arief.
Dikelilingi panorama perbukitan dan laut di pesisir selatan pulau Lombok, Mandalika International Street Circuit nantinya akan menjadi satu-satunya sirkuit jalan raya yang menjadi bagian kalender MotoGP.
Area paddock sirkuit akan sanggup menaungi 40 garasi, sedangkan kapasitas tribun utama mencapai lebih dari 50.000 tempat duduk.
Sementara area tanpa tempat duduk atau tribun berdiri didesain untuk menampung kurang lebih 138.000 orang dan hospitality suites direncanakan memiliki kapasitas 7.700 penonton.
Area paddock, tribun utama, tribun berdiri dan hospitality suites bersifat tidak permanen dan bisa dibongkar ketika tidak ada balapan, termasuk lintasan sirkuitnya yang berubah fungsi menjadi jalan raya biasa.(ant/tin/den)