Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional XX Papua (PB PON) menggandeng lembaga doping Internasional Doha Qatar untuk melakukan tes doping kepada atlet yang bertanding di ajang PON Papua pada 2-15 Oktober 2021.
“Untuk lembaga doping dalam negeri PB PON Papua juga sudah melibatkan Lembaga Anti Doping Indonesia (Ladi),” ujar Elia Loupatty Sekretaris Umum PB PON di Jayapura kepada Antara, Kamis (29/4/2021)
Ia mengakui, ada beberapa lembaga doping internasional yang sudah dijajaki seperti India dan Jepang.
Namun kedua negara ini, lanjutnya, sedang menghadapi gelombang COVID-19 sementara Jepang tengah berkonsentrasi menghadapi Olimpiade Tokyo.
“Ya pilihannya ditetapkan lembaga internasional Doha menjadi partner pemeriksaan urine atlet selama ajang PON XX Papua berlangsung,” kata Elia Loupatty.
Ia mengakui, pelibatan lembaga doping Internasional di ajang PON XX Papua ini merupakan suatu kemajuan yang dibuat Provinsi Papua untuk mencegah praktik doping atlet saat pertandingan berlangsung.
Elia Loupatty mengatakan bahwa standar lembaga doping Internasional Doha sudah dikenal sangat kredibel dan ketat sehingga setiap atlet yang bertanding di ajang PON XX Papua benar-benar harus bebas doping.
“PB PON Papua berharap para atlet di ajang olahraga empat tahunan Indonesia ini tidak menggunakan doping dan mereka bisa berprestasi tanpa doping,” mantan asisten Sekda Papua itu berharap.
Loupatty mengakui, saat ini PB PON Papua sudah siap menggelar pertandingan sebagai tuan rumah PON XX Papua meski masih ada sejumlah venue cabang olahraga yang masih dalam penyelesaian.
PON XX Papua akan mempertandingkan 47 cabang olahraga dan akan berlangsung di empat klaster penyelenggara yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika dan Kabupaten Merauke.(ant/bud)