Pengurus Provinsi Persatuan Bulutangkis Selusuh Indonesia (PBSI) Jawa Timur memperbolehkan pengurus daerah atau klub menggelar kejuaraan bulu tangkis internal atau berskala kecil, asal tetap memperhatikan protokol kesehatan ketat.
Kata Wijanarko Adi Mulya Ketua Umum Pengprov PBSI Jatim mengatakan, pihaknya tidak bisa melarang daerah untuk menggelar kejuaraan yang biasanya diistilahkan dengan main bersama. Karena kejuaraan itu sebagai kesempatan atlet daerah untuk menghilangkan kejenuhan selama pandemi.
“Sekarang ini akibat pandemi Covid 19, seluruh kegiatan olah raga bulu tangkis di Jawa Timur total berhenti. Di tahun 2020 sejak pandemi Maret, Jatim sudah membatalkan sekiatar 53 kejuaraan bulu tangkis,” kata Wijanarko kepada Budi Leksono Suara Surabaya, Senin (1/2/2021).
Dari jumlah itu, terbesar kejuaraan provinsi atau Kejurprov yang menjadi kalender reguler untuk mencari bibit-bibit baru bulu tangkis Jatim. Sementara event internasional digeser ke tahun 2021 dan kemungkinan juga semuanya dibatalkan.
Sekarang ini kata Wijanarko, Jatim masih menunggu arahan dari Pengurus Besar PBSI. Jatim sangat berharap pengurus pusat bisa mencari solusi untuk menggelar pertandingan di tengah pandemi dengan berkoordinasi dengan tim gugus tugas Covid 19.
Wijanarko berharap dengan digelarnya event-event kecil di daerah atau disebut main bareng, tetap bisa menggairahkan cabang olahraga bulu tangkis di tengah pandemi Covid 19.
Kalau tahun lalu hanya beberapa daerah saja yang berani melaksanakan kejuaraan yang levelnya kecil, tahun ini jumlahnya bertambah. Acara digelar dengan protokol kesehatan ketat dan berkoordinasi dengan tim gugus tugas daerah.
Karena menurut Wijanarko, kejuaraan kecil di daerah bisa di jadikan wadah atlet untuk menghilangkan kejenuhan di tengah vakumnya kompetisi daerah akibat pandemi Covid 19.(bud/iss/lim)